Pemprov Kalsel

Kalsel Cetak Ribuan Petani Milenial, Kadis Pertanian: BPP Homebasenya

apahabar.com, BANJARBARU – Ribuan petani milenial tercetak di Kalsel, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) sebagai Homebasenya. “Jumlah…

Featured-Image
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel, Ir Syamsir Rahman saat ditemui apahabar.com, Rabu (4/3) pagi. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

bakabar.com, BANJARBARU – Ribuan petani milenial tercetak di Kalsel, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) sebagai Homebasenya.

“Jumlah petani milenial ada 3000 khusus Kabupaten Banjar. Perkiraan semua yang ada di Kalsel ada 5000 lebih, tepatnya nanti bisa ditanya ke yang mengkoordinirnya di SMK PP Banjarbaru,” ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel, Ir Syamsir Rahmankepadabakabar.com, Rabu (4/3) pagi.

Petani muda atau milenial itu direkrut untuk bekerja di konstra tani (komando strategi petani) yang posisinya ada di BPP.

“BPP menjadi homebase tempat mereka melakukan kegiatan pertanian di sana mereka akan mendapatkan akses untuk memperoleh pupuk, pestisida, dan membuka jual belinya, mereka hanya perlu buka link,” jelasnya.

Jadi, lanjut Syamsir, nanti di BPP diharapkan akan menghasilkan yang disebut petani milenial. BPP di Kalsel sendiri telah ada di 2 tempat yakni Barito Kuala dan Tapin.

“3 di Barito Kuala, 4 di Tapin, ke 7 BPP itu telah mendapatkan bantuan dari kementan berupa drone, laptop, televisi, mereka sudah conect,” terangnya.

Baca Juga:Targetkan 650 UPPB, Upaya Disbunnak Kalsel Sejahterakan Petani Karet

Selain mencetak petani milenial, sambungnya, ada juga pengusaha milenial, yaitu pengusaha yang bisa bekerja memproduksi, menghasilkan, menjual, menerima sendiri, sehingga bisa dibilang mandiri.

“Jadi, wadah petani dan pengusaha milenial tadi di BPP, mereka cuma perlu terlibat ke dalamnya, mereka cukup datang saja,” tegasnya.

Sedangkan untuk ekspor, dikatakan Syamsir, perlu intervensi Dinas terkait.

“Untuk ekspor harus ada intervensi dari Dinas. Yang sekarang bisa kita ekspor dari bidang horti misalnya daun Gulinggang ke Jepang dan Brazil,” paparnya.

Kalsel sendiri menargetkan pada 2021 mendatang memiliki 129 BPP di 13 Kabupaten/Kota.

“Ini sekarang kita bergerak menyiapkan BPP-nya, ada 7 saat ini dan nanti tambah 20 sampai totalnya nanti 129 BPP di 13 Kab/Kota di 2021. Di 2020 hanya tambah 75 BPP dulu, di 2021 baru semuanya terealisasi,” ungkapnya.

Hal ini guna mendukung percepatan target Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk menciptakan 2,5 juta pengusaha milenial sektor pertanian dalam 5 tahun kedepan.

Dalam mewujudkan itu, Syamsir menuturkan tidak ada kendala yang berarti kecuali sinyal internet.

“Kendalanya hanya jaringan internet, kadang susah dan komunikasi terputus ini yang perlu kita perbaiki,” pungkasnya.

Baca Juga:Permentan Cabut Subsidi, Imam Berat Ketemu Petani di Kalsel

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner