bakabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya agar proses belajar mengajar di sekolah menengah atas (SMA) sederajat tak terganggu akibat banjir yang menimpa sejak beberapa hari kemarin.
“Kita telah mengimbau kepada seluruh kepala sekolah. Terlebih, ke depan para peserta didik akan menghadapi ujian nasional,” ucap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Yusuf Effendi kepadabakabar.com, Senin (10/2) siang.
Jika ketinggian air hanya berada di atas permukaan lantai, kata dia, maka proses belajar mengajar diusahakan masih bisa berlangsung.
“Kecuali kursi atau tempat duduk siswa itu tenggelam,” bebernya.
Kalaupun ketinggian air sudah tak bisa dikompromi lagi, sambung dia, dengan terpaksa proses belajar mengajar diliburkan. Namun tenggat waktu libur pun singkat, hanya satu hari.
Baca Juga:Banjir di Banua Lawas, Ratusan Rumah Terendam
“Apabila debit air tinggi dalam jangka waktu lama, maka kita usulkan untuk menumpang belajar di SMA terdekat. Jadi, siswa terdampak banjir tersebut bisa belajar pada waktu sore hari. Ini juga kita sampaikan kepada kepala sekolah,” tegasnya.
Sejauh ini, beber dia, sudah terdapat dua sekolah SMA yang terdampak banjir. Di antaranya SMAN 1 Tanjung dan SMAN 1 Sungai Pandan, Alabio.
“Kalau tak salah itu SMAN 1 Sungai Pandan, baru saja tadi saya dapat kabar,” jelas Yusuf.
Ia optimis proses belajar mengajar di daerah terdampak banjir akan lancar kembali. Terlebih, banjir yang melanda kawasan Kalsel itu akan berangsur surut dalam waktu dekat.
“Insya Allah ini sebentar saja. Ini kan cuma kiriman saja. Kalau di Kandangan itu kiriman dari Loksado,” pungkasnya.
Baca Juga:Banjir, Siswa di MA Al-Kautsar Satiung Terpaksa Diliburkan
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Muhammad Bulkini