Religi

Mengenang Abah Guru Sekumpul (17), Pejabat Kemenag RI Asal Kalsel Punya Cerita

apahabar.com, BANJARMASIN – Tak disangkal, ulama karismatik Kalimantan Selatan Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Abah…

Featured-Image
Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Abah Guru Sakumpul). Foto-istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Tak disangkal, ulama karismatik Kalimantan Selatan Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul) memang dianugerahi keistimewaan tersendiri dari Allah SWT berupa mata batin yang tajam.

Mengenai ketajaman mata batin ini banyak disaksikan orang, satu di antaranya oleh pejabat di lingkungan Kemenag RI, yakni Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam, Drs H Muhammad Tambrin M MPd.

H M Tambrin mengaku memiliki pengalaman yang tak pernah dilupakannya dengan sosok Abah Guru Sekumpul. Yakni, pertemuan pertama kali dengan beliau di tahun 1994, saat dia baru saja lulus dari Fakultas Dakwah IAIN Antasari Banjarmasin.

Saat itu, kenang H Tambrin, dia meminta didampingi Habib Abdul Hamid Al Habsyi untuk bertamu dengan Abah Guru. Dengan arahan dan petunjuk dari Habib Abdul Hamid akhirnya mereka bisa bertamu ke kediaman Abah Guru Sekumpul, di Martapura.

img

H Muhammad Tambrin ketika bertamu ke kediaman Abah Guru Sekumpul di Martapura, Kabupaten Banjar. Foto-istimewa

Baca Juga:Mengenang Abah Guru Sekumpul (16), Sikap Beliau dalam 'Politik'

Baca Juga: Mengenang Abah Guru Sekumpul (15), Dua Ulama Ini Sudah Mengetahui Beliau akan Pindah ke "Sarang Perampok"

Baca Juga: Mengenang Abah Guru Sekumpul (14), Keluarkan 1 Milyar di Setiap Minggunya

Baca Juga:Mengenang Abah Guru Sekumpul (13), Berguru pada 179 Ulama, Tersebar dari Banjar hingga Tanah Suci

Baca Juga: Mengenang Abah Guru Sekumpul (12), Seorang Habib Diberi Isyarat Tentang Rencana Pernikahan Beliau

Pertemuan itu, kata H Tambrin, sangat berkesan di hatinya, sampai-sampai dia masih ingat percakapan waktu itu.

"Abah Guru berbicara lebih dulu: Ada apa Nang (panggilan berbahasa Banjar untuk anak laki-laki)? Siapa ngaran (Siapa nama)?

"Enggih, ngaran ulun Muhammad Thambrin (Iya, nama saya Muhammad Thambrin)."

Abah Guru bertanya, "Ada apa?"

"Ulun hanyar (saya baru) lulus IAIN antasari Fakultas Dakwah, ulun (saya) cita-cita handak (ingin) masuk Perwira Karier TNI dari Sarjana. Mohon petunjuk arahan pian (anda) Abah Guru."

"Apa ujar Abah Guru? jawaban yang menakjubkan: Ikam nangai uyuh jadi itu. Kaina ikam nangai jadi urang ja. Neh ikam baca surah alam nasrah (al insyiroah) 11 kali ba’da shubuh dan ba’da ashar 11 kali, setiap hari itu. Ja ingkuti ja, insyaallah ikam bagus ja. Bahasil.

(Apa ujar Abah Guru? jawaban yang menakjubkan: Kamu lelah jika menjadi Perwira Karier TNI. Nanti kamu jadi orang besar juga. Ini, baca Surah Al Inshyiroh 11 kali setelah shubuh dan setelah ashar 11 kali, setiap hari itu. Pegang saja, insyaAllah kamu baik saja. Berhasil. red)"

Itulah pengalaman yang luar biasa yang dirasakan sendiri oleh Ustadz H M Thambrin. Pengalaman yang menginspirasinya. Selang beberapa tahun kemudian, dengan berkat Abah Guru Sekumpul karirnya meroket. Dia sekarang menjabat sebagai Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam Kemenag RI (pusat).

"Alhamdulillah atas izin Allah, sekarang saya diberi amanah yang luar biasa. Untuk Abah Guru Sekumpul, Al Fatihah," pungkasnya.

Sumber: Buku Abah Guru Dalam Kenangan karya Muhammad Bulkini

Baca Juga: Mengenang Abah Guru Sekumpul (11), Dikenal Jenius, Tapi Pernah Tidak Naik Kelas

Baca Juga:Mengenang Abah Guru Sekumpul (10), Sempat Mau Dibunuh Ketika Mengajar

Baca Juga: Mengenang Abah Guru Sekumpul (9), Melarang Murid Memberi Minum Saat Mengajar

Baca Juga: Mengenang Abah Guru Sekumpul (8), Pernah Dikeroyok di Usia Sekolah

Baca Juga: Mengenang Abah Guru Sekumpul (7), Angin Menjadi Ribut Ketika "Dihukum" Sang Ayah

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner