bakabar.com, RANTAU – Muhammad Salahuddin Ayyub (19) baru saja tiba di tanah air, setelah China, negara tempatnya menimba ilmu diserang wabah corona.
Ayyub, sapaannya, satu dari empat mahasiswa yang menimba ilmu di Kota Nanjing, Provinsi Jiansu, China. Nanjing berjarak 500 kilometer dari Wuhan di Provinsi Hubei, pusat penyebaran virus mematikan itu.
Sabtu (8/2) sekitar pukul 16.30, pesawat Lion Air yang ditumpanginya mendarat di Bandara Syamsudin Noor.
Setibanya di Kabupaten Tapin, kampung halaman, merebak berita di media sosial yang menuding Ayyub positif corona.
“Tolong, klarifikasi kalau ada asumsi atau kabar miring yang beredar di grup grup whatspp tentang saya terkait virus corona. Saya sehat walafiat,” ujarnya hari ini, Senin, (10/2) via Whatspp kepada bakabar.com.
Pernyataan Ayyub kemudian dikuatkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Tapin, Hj. Nurul.
“Untuk Muhammad Salahuddin Ayyub dalam keadaan sehat, tidak ada keluhan apapun,” singkat Nurul dikonfirmasi bakabar.com, Senin siang tadi.
Kembali ke Ayyub, ia bercerita sebelum sampai ke Tanah Air. Berada di asrama Jiangsu Institute Of Commerce, sejak isu virus Corona ini mencuat ia aktif dipantau oleh pihak kampus. Kepada mahasiswa yang berada di asrama dan selama pemantauan, Ayyub mengaku normal. Tak ada gejala sakit apapun.
Saat liburan kuliah, Ayyub ingin pulang ke Indonesia. Ceritanya ia harus melalui berbagai tes kesehatan saat di China, Thailand dan Jakarta. Saat itu Ayyub dinyatakan lolos.
Namun, saat di Bandara Syamsudin Noor ia beserta 3 kawannya diperiksa lagi menggunakan thermo scan.
Dari pemeriksaan itu, suhu tubuh mereka dinyatakan melewati batas lebih dari 38 derajat celcius.
“Entah kenapa thermo scan di Bandara Syamsudin Noor memberikan data bahwa suhu tubuh kami melewati batas normal,” cerita Ayyub.
“Namun setelah dilakukan pemeriksaan lagi di klinik bandara kami dinyatakan normal,” lanjut mahasiswa jurusan Bisnis Internasional ini kepada bakabar.com.
Ayyub menyayangkan pemberitaan beberapa media yang hanya mengutip berita dari pengambilan data thermo scan bandara. Padahal setelahnya ia diperiksa ulang.
“Nah, yang beredar di berita juga media sosial dan segala macam itu, mengutip data pemeriksaan thermo scan pertama aja. Membuat asumsi masyarakat seolah olah kami terdampak virus corona,” tegasnya.
Ayyub berharap bisa menikmati liburan di kampung halaman dengan leluasa. Tanpa ada isu isu miring tentang dirinya. Lantas kapan akan kembali lagi ke China?
“Untuk sementara sampai akhir Februari masih di Indonesia dulu, soalnya sampai akhir Februari ini ditetapkan kampus libur. Namun untuk kembali ke China aku melihat sikon dulu tentang perkembangan kabar virus Corona di China,” ujar Ayyub.
Baca Juga: Empat Mahasiswa China asal Kalsel Kena Bully karena Corona
Baca Juga: Sampai di Kalsel, Mahasiswa dari Nanjing Sempat Panas Tinggi
Reporter: Muhammad Fauzi Fadilah
Editor: Fariz Fadhillah