bakabar.com, BANJARMASIN - Pelayanan di Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Banjarmasin belum maksimal.
Kenyataan itu diakui Ketua Komisi I DPRD Banjarmasin Suyato selepas melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Disdukcapil Kota Banjarmasin, Senin (27/1).
Baca Juga: DPRD Banjarmasin Ingatkan Dinkes Waspadai Masuknya Virus Corona
Suyato menjelaskan, tujuan dalam kunker itu untuk mengecek pelayanan serta pembuatan KTP di Disdukcapil dalam mendukung pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
"Melihat jumlah pengunjung yang antre, kami merekomendasikan loket pelayanan Disdukcapil harus ditambah. Dari 8 menjadi 15 loket," kata Suyato, Selasa (28/1).
Suyato yang akrab disapa Koh Awi ini memaklumi jika SDM di instansi tersebut terbatas, sehingga untuk memaksimalkan pelayanan, mengambil tenaga outsourcing untuk ditempatkan di posisi petugas loket.
Selain itu, politisi PDIP ini juga menerangkan dalam kunker itu untuksekaligus mempertanyakan kerjasama Disdukcapil dengan RS dan PAUD, terkait pelayanan jemput bola dalam pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA).
Ia pun menyebutkan Disdukcapil tidak mempersulit, asalkan memenuhi persyaratan, salah satunya akta lahir, KIA akan didapat hanya dalam beberapa menit.
“Iya, itu agar tidak ada lagi anak di Banjarmasin yang tidak terdata dan mudah memiliki akta lahir,” sebutnya.
Hanya saja, Suyato menilai, Disdukcapil masih terkendala kekurangan blanko. "Diminta 3.000 lembar ke pusat, tapi yang disetujui hanya 500 keping," sebutnya.
Saat ini pelayanan KTP di Disdukcapil Banjarmasin mendapat penghargaan terbaik dari Kemendagri.
"Oleh karena itu kami berharap pelayanan Disdukcapil terus ditingkatkan," tandasnya.
Baca Juga: Komisi II DPRD Kotabaru Kawal Proyek Pasar di Kotabaru
Reporter: Ahya FirmansyahEditor: Syarif