bakabar.com, RANTAU – Warga Kalimantan Selatan kembali digegerkan oleh kasus pembunuhan sadis.
Kali ini, terjadi di Desa Soato Tatakan, Kecamatan Tapin Selatan. Korbannya, seorang warga yang sehari-hari dipanggil Kacung.
Kurang dari 34 jam, polisi akhirnya meringkus terduga pelaku. Pelaku berinisial MNA (29).
Dia warga desa setempat. Langsung melarikan diri usai menebas leher korban menggunakan parang.
“Pelaku kabur menghilangkan jejak usai menebas korban dari belakang dengan parang,” jelas Kasat Reskrim Polres Tapin, AKP Thomas Arfian didampingi Karo Humas, Iptu Puryaji kepada bakabar.com, Rabu (18/12) malam.
Informasi dihimpun, pertikaian tersebut berjalan secara tak seimbang pada Senin (16/12) siang, sekitar pukul 14.30.
Tanpa perlawanan, korban meregang nyawa. Kacung tewas dengan luka sobek di bagian bahu dan pangkal leher hampir putus. Meninggal di tempat tanpa sempat diberikan pertolongan warga.
“Kejadiannya tepat berada di belakang rumah korban,” jelas Thomas.
MNA alias Asian ditangkap pada Rabu (18/12) siang, oleh Tim Resmob Polres Tapin bersama anggota Polsek Tapin Selatan dan Satuan Intel Tapin di kawasan Tapin Selatan.
Penangkapan dipimpin Thomas langsung. Disebutkan tak ada perlawanan berarti dari pelaku saat penangkapan.
Patut diacungi jempol aksi penangkapan pelaku oleh jajaran Polres Tapin. Pasalnya, mereka hanya bermodalkan sedikit informasi dan ciri pelaku.
Dari sana, mereka mendapat informasi keberadaan pelaku di kediamannya, Desa Labung, Tapin Tengah. Nihil.
Beberapa waktu berselang, didapati polisi informasi jika pelaku hendak melarikan diri ke kawasan Pelaihari, Tanah Laut, siang tadi.
Setelah dilakukan pemantauan dan didapatkan informasi, diketahui pelaku kali terakhir hendak menuju menuju Hulu Sungai. Di sana polisi pun bergerak dan berhasil menangkap pelaku.
Sementara, motif dari pembunuhan ini masih dalam pendalaman polisi. “Tersangka dan barang bukti sudah diamankan,” kata Thomas.
Baca Juga: Kapolda Sumut: Pembunuhan Hakim di Medan Terencana
Baca Juga: Terungkap, Motif Pembunuhan Sadis di Kotabaru Versi Polisi
Baca Juga: Prahara Tanah Picu Pertumpahan Darah di Tatakan Tapin
Reporter: Muhammad Fauzi Fadilah
Editor: Fariz Fadhillah