bakabar.com, BANJARMASIN - Ketua Dewan Pers, Muhammad Nuh mengungkapkan betapa pentingnya sebuah media independen. Dia menyebut independen adalah nyawanya pers.
“Kemerdekaan Pers berpengaruh dari seberapa independen sebuah media,” sebut M Nuh saat membuka acara sosialisasi indek kemerdekaan Pers, Kamis (19/12) di Banjarmasin.
Mantan menteri pendidikan itu berpendapat, kebebasan media saat ini terpengaruh dengan lingkungan. Salah satu yang dapat menggerus kebebasan pers, menurutnya, adalah politik.
M Nuh mengungkap, media bisa terpengaruh dalam situasi politik apabila setiap ada hajatan Pemilihan umum (Pemilu) ataupun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Semua ada kepentingan, ada kalanya di saat musim politik, orang coba mengajak mendukung kepentingan politik,” ujarnya.
Hal yang demikian, kata M Nuh, mampu mengurangi kebebasan dan kemerdekaan pers itu sendiri.
“Pers itu hakikatnya harus independen, kalau sudah tidak independen namanya bukan Pers lagi, bukan media lagi, tapi mediator,” jelasnya.
Nuh mengatakan, sebagai insan media, independen adalah nyawa dari pers. Jika itu hilang dari sebuah media, maka dapat dikatakan dia bukan lagi media. Sebab kebebasan pers itu sudah hilang.
“Dewan Pers akan selalu mensosialisasikan pentingnya media menjadi independen, jika pun ada, kami akan memberikan saran, dan tetap mengingatkan media agar tetap independen dan objektif,” pungkasnya.
Di Kalsel tingkat Indeks kemerdekaan Pers sendiri belum sepenuhnya bisa dikatakan bebas. Dari hasil survey dewan Pers terhadap IKP Kalsel, skornya masih dibilang cukup baik, yakni di angka 74,91.
Baca Juga: Tahun Baru, Banjir dan Puting Beliung Ancam Banua
Baca Juga: 27 Pelamar CPNSD Batola Resmi Menyanggah Seleksi Administrasi
Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Muhammad Bulkini