bakabar.com, BANJARBARU – Vera (28) bukanlah seorang pegulat. Namun begitu, ia diduga tega membanting dan memukul Alia Yulianti (25), rekannya sendiri. Vera merupakan warga Gambut, Kabupaten Banjar. Sedangkan Alia, warga Sungai Besar Banjarbaru.
Pergulatan keduanya berawal dari Vera yang disebut tak setuju jika Alia berpacaran dengan seorang pria. Kerap berselisih, Alia mengaku juga kerap dipukuli bahkan dibanting oleh Vera. Beberapa kalipun ia sempat pingsan, hingga akhirnya trauma dan melaporkan Vera ke Mapolres Banjarbaru, Senin pekan lalu.
Panik karena belum ada kejelasan akan kasusnya, Alia kembali mendatangi Mapolres Banjarbaru, Sabtu (09/11).
“Si Vera itu kan temen saya, dia waktu itu diusir mamanya dari rumah. Nah, dia telpon saya, dan saya bantu. Saya jemput ke rumahnya, lalu saya tampung nginap di rumah bersama anaknya,” ujar Alia kepada bakabar.com.
“Lalu, si Vera ngobrol dengan pacar saya, dan entah kenapa seusai mereka ngobrol, Vera memukul pacar saya karena alasan tidak setuju atas hubungan kami,” sambungnya.
Perkelahian pun tak terhindarkan pada Minggu (03/11) lalu di rumahnya, Sungai Besar, Banjarbaru. Alia yang tak bisa melihat pacarnya dipukuli langsung melerai dan terkena hantaman dari Vera.
“Lalu saya melerai, eh ternyata saya juga dipukul di muka lalu akhirnya saya dibanting ke tanah dan masih ditampar, pacar saya masih belum pulang karena liat saya digituin dia mau nolong malah pacar saya yang di bogem lagi,” jelasnya.
Sampai sekarang, Vera sendiri masih menghirup udara bebas. “Saya kembali mendatangi Satreskrim karena ingin tahu prosesnya sampai di mana. Biar prosesnya cepat,” ungkapnya.
Selain sering pingsan, luka di bagian tangan, paha dan benjolan di kepala masih dirasakannya. “Kepala saya terbentur sampai benjol, entah terkena meja atau lantai saya tidak ingat,” jelasnya.
Vera, kata Alia, berujar pemukulan kepada dirinya karena ingin dirinya sadar. Namun dirinya langsung keluar dari rumah karena takut kembali menjadi amukan Vera.
“Jika Vera (28) ini benar-benar peduli dengan saya, harusnya bisa bicara baik-baik. Tidak harus dengan cara dipukul, saya selama ini tidak pernah dipukul oleh orang tua saya. Kenapa dia tega menganiaya saya,” jelasnya.
Alia menceritakan, usai pelaporan secara resmi ke Mapolres Banjarbaru. Dia sempat beberapa kali dimintai keterangan lagi, termasuk pacarnya dijadikan saksi pemukulan tersebut.
“Saya juga sudah divisum, tinggal menunggu hasilnya saja. Sebelumnya juga sempat dipanggil ke Polres oleh Bhabinkamtibmas, yang bertugas di wilayah rumah saya” paparnya
Lalu, lanjutnya, ia dimintai untuk mediasi dan berdamai dengan terlapor Vera. “Saya tetap tidak mau untuk berdamai, saya jadi korban penganiayaan, saya trauma. Saya ingin proses hukum ini terus berlanjut” tegasnya.
Dia mengaku, juga sempat ditantang pelapor untuk melaporkan hal ini ke kepolisian. Pasalnya, Terlapor Vera (28) ini mengaku memiliki banyak teman dan kenalan di Mapolres Banjarbaru.
“Saya melaporkan hal ini agar ada efek jera terhadap pelaku. Sehingga tidak sembarangan melakukan pemukulan dan kekerasan. Jika memang niatnya baik kepada saya, kenapa tidak dibicarakan dari awal. Bukan melakukan pemukulan dan penganiayaan,” tegasnya.
Kasubag Humas Polres Banjarbaru AKP Siti Rohayati sendiri tengah mendalami laporan Alia. “Masih proses penyelidikan” terangnya.
Baca Juga:BBM Subsidi Sering Langka di Kalsel, Hiswana Migas: Timpang dengan Jawa
Baca Juga: Formasi CPNS di HST Segera Keluar, Bupati: Jangan Percaya Calo!
Baca Juga: Banjarbaru 'Kota Seksi', Kerap Disinggahi Pengedar Narkoba dan Prostitusi
Baca Juga: Tanaman Dirusak, Warga di Kotabaru Tuntut Ganti Rugi ke Perusahaan Tambang
Reporter: Nurul Mufida
Editor: Fariz Fadhillah