Kalsel

Peringkat 2 di Kalsel, Kasus HIV/AIDS di Tanbu Memprihatinkan

apahabar.com, BATULICIN – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tanah Bumbu menggelar seminar pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS,…

Featured-Image
ilustrasi. Foto-klikpositif.com

bakabar.com, BATULICIN – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tanah Bumbu menggelar seminar pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, di gedung Mahligai Bersujud, Kamis (28/11).

Seminar diselenggarakan dalam rangka peringatan hari AIDS se-dunia pada 1 Desember 2019 yang diikuti sekira 200 peserta, terdiri dari unsur Forkopimda, instansi, lembaga, organisasi, pimpinan perusahaan, camat dan kepala desa se-Tanah Bumbu.

“Tahun 2018, angka HIV dan AIDS di Tanah Bumbu mencapai 36 kasus dan merupakan peringkat 2 se-Kalsel. Ini cukup memprihatinkan,” ungkapSekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Tanah Bumbu, H. Ardiansyah.

Ardiansyah menilai hal itu harus menjadi perhatian bersama dan mesti segera ditanggulangi dengan melakukan langkah pencegahan.

Langkah pencegahan bisa dilakukan dengan cara menskrining atau mendeteksi pendatang baru yang ingin masuk ke Tanah Bumbu dengan melakukan tes HIV/AIDS.

“Ke depan pihak KPA Tanah Bumbu akan melakukan terobosan dengan bekerjasama dengan kepolisian, Samsat dan pelayanan publik agar HIV dan AIDS bisa ditekan dan angka penderitanya jangan sampai meningkat,” ujarnya.

Upaya yang dilakukan dengan skrining atau mendeteksi setiap pendatang baru yang ingin masuk ke Tanah Bumbu yakni dengan melakukan tes HIV/AIDS di setiap lini. Misalnya, di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Kemudian saat pembuatan SIM di kepolisian dan pengurusan perpajakan kendaraan bermotor di Samsat.

“Siapa saja yang akan melakukan urusan administrasi kependudukan, begitu pula yang membuat dan memperpanjang SIM di kepolisian, serta setiap yang memperbaharui surat menyurat ataupun membayar pajak kendaraan, wajib dilakukan tes HIV/AIDS sebagai upaya kita menekan dan mengetahui secara berkala mengenai kasus tersebut,” paparnya.

Selanjutnya, kata Ardiansyah, sosialisasi di tingkat bawah harus digalakkan dengan memberikan pemahaman akan bahayanya, dampaknya, serta pencegahannya, agar masyarakat benar-benar mengerti dan paham akan hal itu.

“Kalaupun ada didapati yang menderita HIV/AIDS maka kita akan obati sampai tuntas,” tegasnya.

Bupati Tanah Bumbu melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, H. M. Thaha, menyambut baik dan sangat mengapresiasi dilaksanakanya seminar pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.

“Seminar ini sangat penting dan strategis sebagai upaya penanggulangan dan pencegahan penularan HIV/AIDS di Bumi Bersujud,” ujarnya.

Pada Januari hingga November 2019, telah ditemukan sebanyak 43 kasus HIV/AIDS, dengan rincian HIV sebanyak 27 kasus dan AIDS sebanyak 16 kasus yang tersebar di seluruh kecamatan se-Kabupaten Tanah Bumbu.

“Kepada para peserta seminar, saya berpesan agar dapat mengikuti seminar dengan baik, sehingga ketika saudara keluar dari tempat ini, saudara mampu menjadi pioner atau motor penggerak di lingkungan masyarakat, dalam upaya penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS di daerah ini,” pungkasnya.

img

Seminar pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, di gedung Mahligai Bersujud, Kamis (28/11). Foto-bakabar.com/Ahc21

Baca Juga: Gaji Guru Honorer Sesuai UMP di 2020, DPRD Kalsel: Semoga Berlaku untuk Sekolah Swasta

Baca Juga: BPTD XV Kalsel Tindak 69 Pelanggar di Jembatan Timbang Kintap

Reporter : Ahc21Editor: Puja Mandela



Komentar
Banner
Banner