bakabar.com, BANJARMASIN - Belum lagi kelar proses renovasi, Stadion 17 Mei Banjarmasin kembali menghadapi masalah. Kali ini Tunggakan pembayaran listrik yang belum beres.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) baru-baru ini menyurati pengelola Stadion 17 Mei Banjarmasin.Dalam surat itu, PLN berencana akan mencabut jaringan listrik jika pihak pengelola stadion tidak membayar tagihan Rp 48 juta.
Kepala Dinas Pemuda olahraga (Dispora) Kalsel Hermansyah memastikan pihaknya tidak bisa membantu membayar tagihan itu. Sebab pembayaran tagihanlistrik wajib diatasi Badan Pengelola Stadion 17 Mei.
“Dinas tidak bisa membayarkan, karena tagihan itu saat stadion belum dikembalikan ke Pemerintah daerah, masih ditanggani badan pengelola,” kata Hermansyah, Selasa (5/11).
Dia menjelaskan, secara kelembagaan dinas tidak bisa membayar hutang yang disebabkan oleh organisasi.
Dispora khawatir, kejadian itu membuat proyek renovasi tahap pertama stadion akan mengalami kendala.
Pasalnya di tengah upaya percepatan kontraktor menyelesaikan pembangunan, dengan menambah jam kerja hingga 24 jam jaringan listrik adalah hal yang paling utama. Tentunya jika listrik diputus, proyek renovasi kemungkinan tak berjalan sesuai harapan.
“Kita koordinasi dengan kontraktor, supaya listrik tetap ada. Dan pihaknya pun akan membeli generator,” sambung.
Ketua Komisi IV DPRD Kalsel M Lutfi Saifuddin mendesak, supaya persoalan tersebut segera diatasi. Dia khawatir jika persoalan tidak bisa dipecahkan, proyek Stadion 17 Mei akan tertunda. Ini bakalan berimbas pada anggaran renovasi tahun depan.
“Harapanya supaya persoalan ini segera diselesaikan dan tidak mengganggu jalannya renovasi,” tuturnya.
Baca Juga: Pungutan Bimbel SMPN 2 Banjarbaru Bergejolak, Kepsek Angkat Bicara
Baca Juga: Demi Adipura 2020, Letkol Guruh Kerahkan Prajuritnya Gotong Royong di Batulicin
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Syarif