Kalsel

Irwan, Pemadam yang Tewas Tersetrum Tinggalkan 1 Orang Anak

apahabar.com, BANJARMASIN – Pasca kemarau melanda, hujan siang tadi membawa berkah tersendiri bagi mayoritas warga Banjarmasin,…

Featured-Image
Kebakaran di Jalan Manggis Pasar Batuah RT 12, Banjarmasin Timur, Selasa siang, merenggut nyawa seorang warga yang hendak memadamkan api. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Pasca kemarau melanda, hujan siang tadi membawa berkah tersendiri bagi mayoritas warga Banjarmasin, namun tidak bagi Mastiah.

Adik iparnya bernama Irwan Dani Rasyid (35) meregang nyawa dalam kebakaran di Jalan Manggis Pasar Batuah RT 12, Banjarmasin Timur, Selasa (12/11) siang, sekitar pukul 15.00.

Saat api mulai berkobar, bapak satu anak itu hendak menjangkau titik api yang hanya berjarak selemparan batu dari kediamannya. Sejurus kemudian, tiba-tiba saja seutas kabel disebut jatuh dari plafon rumah dan menyentuh tubuh korban.

“PLN lambat mematikan listik saat api berkobar dan air hujan turun," ujar Masitah (45) ditemui bakabar.com di lokasi kejadian.

Kediaman korban hanya berseberangan dengan lokasi kebakaran. Warga yang tengah sibuk memadamkan api, kata Mastiah, sempat tak sadar jika Irwan tersetrum.

Setelah sekian lama, warga disebut baru berani mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Bhayangkara.

“Waktu kesetrum tuh cuma lama, tetapi banyak orang takutan karena aliran listrik dan air,” jelas dia.

Usai mengembuskan napas terakhirnya di RS Bhayangkara, jasad korban kemudian dibawa ke rumah duka di kawasan Jalan Belitung.

“Kondisi rumah yang di lokasi kebakaran tuh tidak cukup bagus [untuk jadi rumah duka], juga dekat lokasi kebakaran,” jelas Mastiah.

Korban Irwan disebut meninggalkan seorang anak berusia 7 tahun. Sang istri Halimah, kata dia, bekerja sebagai sebuah toko ponsel. Sementara, Irwan tak memiliki pekerjaan tetap. Setelah tahu iparnya meninggal, satu per satu warga berdatangan untuk menyemangati Mastiah.

Sementara, warga mendengar tiga kali bunyi ledakan saat kebakaran, salah satunya adalah Farid. Diduga suara ledakan berasal dari tabung gas elpiji. Suara ledakan, kata dia, terdengar keras, meski air hujan menyelimuti daerah itu.

Sontak, suara itu mengundang perhatian warga untuk keluar dari rumahnya masing-masing. Ketika keluar, Farid melihat amukan si jago merah makin menjadi-jadi akibat tiupan angin kencang.

“Habis keluar rumah langsung segera mengambil ember dan membunyikan tiang listik [tanda kebakaran untuk memanggil pemadam],” ujar Farid.

Kepala Pelaksana BPBD Banjarmasin Muhammad Hilmi belum berani berpendapat banyak. Hilmi membenarkan ada korban jiwa dari kejadian.

BPBD mencatat ada sekitar 15 unit rumah ludes di permukiman padat penduduk itu. Sebanyak 38 jiwa kehilangan tempat tinggal. “Untuk taksiran kerugian Rp1 miliar,” ujar Hilmi.

Baca Juga: Kebakaran Pasar Batuah, Warga Dengar 3 Kali Bunyi Ledakan

Baca Juga: Kebakaran Pasar Batuah Banjarmasin Renggut Nyawa, Satu Koma

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah

Tags
Kalsel


Komentar
Banner
Banner