bakabar.com, BANJARBARU – Mulanya cuma iseng, Via Sitorus, Selegram asal Banjarbaru sukses mencuri perhatian.
Nama Via kembali viral usai videonya berjualan Ketupat Kandangan, kuliner khas Kalimantan Selatan, beredar luas.
Via memang sudah lama menjadi Selegram. Followers instagram-nya mencapai ratusan ribu. Itu belum setelah video berdurasi 30 detik-nya berhasil mencuri perhatian warganet.
Dalam video terbaru, perempuan tinggi semampai dan berkulit putih ini tak canggung berjualan di warung Ketupat Kekey miliknya.
Menggunakan kaos berwarna hitam dipadukan jaket biru, Via tampak lihai mencacah ketupat -makanan terbuat dari beras. Di sekelilingnya sejumlah pelanggan antre menunggu.
Lantas, apa tanggapan Via setelah video itu viral?
Perempuan asli Banjarmasin ini rupanya sudah mengetahui viral-nya video ketupat tersebut.
Menurutnya tak menjadi masalah. Malah bagus untuk mempromosikan warung miliknya.
"Alhamdulillah setelah viral, jadi banyak yang tahu warung saya. [Video] itu memang untuk promosi bukan sebagai selebgram, tetapi ingin mengenalkan makanan khas Banjarmasin Kalsel dengan harga murah,” ujarnya ditemui bakabar.com siang tadi, Sabtu (19/10).
Sontak Via sempat terkejut. Followers Instagram-nya meningkat drastis. Dalam sehari ia bisa di-follow ribuan orang.
“Satu hari bisa 3000-an yang follow, ya syukurlah soalnya dulu akun IG yang di-hack juga followers-nya banyak. Ini akun yang baru,” lanjutnya.
Akun palsu yang mengatasnamakan dirinya mulai merebak luas di media sosial. Merasa menjadi korban pembajakan, Via sempat lapor ke polisi.
“Bertebaran di mana-mana pakai nama saya. Banyak disalahgunakan sih seperti penipuan padahal bukan saya yang gunakan,” lanjut perempuan kelahiran 1993 ini.
Dirinya menjelaskan memiliki dua akun asli saat ini. Pertama @via_sitorus17 dengan pengikut sebanyak 256 ribu dan @via_sitorus11 sebanyak 13,4 ribu pengikut.
"Akun aku cuma dua, selain itu ya akun fake. Dua-duanya memang dipakai, tapi yang sering digunakan yang @via_sitorus17," tambahnya.
Tak main-main, ternyata followers-nya banyak dari kalangan artis sampai lawyer terkenal Hotman Paris.
"Tapi saya gak pernah follback, ya supaya orang heran aja. Kepo padahal bukan sombong ya supaya penasaran saja," tandasnya seraya tertawa.
Selain bisnis ketupat, ternyata Via sudah menekuni selama tujuh tujuh bidang fitnes. Maka tak salah jika saat ini, Via menjadi seorang gym trainer.
Perlu diketahui, warung Via berada di Jalan Karang Anyar 1 Pondok 4 RT14 RW08, Guntung Payung, Kecamatan Landasan Ulin. Tepatnya depan SMPN 9 Banjarbaru.
Warung Ketupat Kekey tak cuma kerap diserbu masyarakat setempat, namun warga luar Kalimantan.
"Memang sudah tahu video saya viral semenjak banyak yang nge-tag dan dibagikan di grup, cuma gatau akan seviral ini. Iseng saja, padahal hanya promosi, sampai orang dari luar pulau datang untuk coba ketupat Kandangan," ucap perempuan berzodiak scorpio ini.
Namun sayang warung yang buka dari pukul 06.30 itu selalu diburu penikmat kuliner, hingga berapapun banyaknya porsi yang disediakan, akan selalu habis kurang dari 3 jam.
“Kasihan sih kalau orang jauh datang ke sini tapi makanannya sudah habis, karena biasanya jam 9-nan sudah habis,” jelasnya.
Saat ditanya mengenai dari mana asal nama “Kekey”, nama itu berasal dari keponakannya. Yang merupakan anak dari sang kakak yang menjaga warung miliknya.
"Banyak yang nge-tag @kekey gitu jadi orang taunya kekey padahal nama saya Via Sitorus, netizen sih banyak yang bilang saya ambil marganya orang, padahal memang papah saya orang batak,"ucapnya.
Diketahui, Via berdarah campuran Batak dan Banjarmasin yang di dapatkannya dari ayahnya batak dan ibunya Banjar.
"Sebelumnya orang bingung apa itu ketupat kandangan, jadi sekarang semenjak saya promosikan dan viral, orang sudah mulai tahu"tuturnya.
Membuka bisnis usaha ketupat kandangan ini, dikatakannya terinspirasi dari dirinya saat mencoba ketupat kandangan diberbagai daerah dengan harga yang mahal.
Akhirnya, ia memutuskan membuka usaha tersebut dengan harga menyesuaikan kantong anak sekolah.
"Cek saja ditempat lain, mana ada ketupat kandangan harganya Rp. 10 ribu seperti disini, ikannya ada haruan, telur itik, dan telur asin," bebernya.
Namun ia enggan mengatakan untuk omzet perhari yang ia dapatkan dari berjualan ketupat Kandangan ini.
"Untuk omzet sebenarnya standar karena di sini hanya 10 ribuan. Palingan cari perputaran saja lah ya, percuma mahal tapi yang datang sedikit, sedangkan nominal omzet-nya saya gak bisa kasih tahu,” paparnya.
Lebih lanjut ia mengatakan keinginannya untuk segera menambah tenaga kerja agar dapat membuat porsi lebih banyak dan buka lebih lama.
“Bikin ketupat ini susah gampang karena ikan-nya pun saya asap bukan cara dibakar. Jadi pakai arang dulu baru pakai kelapa karena masih pakai cara tradisional,” jelasnya lagi.
Terakhir ia berharap agar ke depannya dapat membuka cabang baru. “Harapan saya semoga bisnis ini bertambah luas, bisa menambah pekerjaan untuk orang banyak yang pengangguran aku bisa rekrut dengan usaha aku ini, semoga bisa buka cabang ya," ujarnya mengakhiri obrolan.
Reporter: Nurul Mufida
Editor: Fariz Fadhillah