bakabar.com, BANJARMASIN – Arrafiq menyesal usai membunuh Riduan (35). Korban tak lain ayah tirinya sendiri.
Perbuatan sadis itu tega dilakukannya karena sakit hati ibunya sering disakiti korban.
“Saya spontan menusuk. Setelah itu pun saya mengucap istighfar. Tidak saya sangka dia (korban) sampai meninggal dunia,” aku Arrafiq ditemui di Mapolsek Banjarmasin Utara, Senin (10/09) siang.
Melihat korban roboh bersimbah darah, ia memilih menjauh dari lokasi pembunuhan.
Setelah membunuh, pemuda 22 tahun itu pergi ke makam ayah kandungnya di daerah Muara Dadahup, Kalimantan Tengah untuk menenangkan diri.
Baca Juga: Tragedi Sungai Andai: Luka Sayatan di Lengan Ibu Picu Pembunuhan Ayah Tiri
Baca Juga: Pelaku Pembunuh Ayah Tiri di Sungai Andai Tertangkap
Baca Juga: Jumat Berdarah, Polisi Buru Pembunuh Ayah Tiri di Sungai Andai
Baca Juga: Suasana Lokasi Pembunuhan Ayah Tiri di Sungai Andai Mencekam
Di sana ia duduk membersihkan kuburan mendiang ayah kandungnya.
“Saya minta ampun kepada ayah kandung saya di makamnya. Saya menyesal,” ucapnya lirih.
Lantaran bingung dan dihantui rasa bersalah, Arrafiq memutuskan pulang ke rumah mertuanya di Jalan Kelayan B Gang Melati, Kelayan Tengah, Banjarmasin Selatan.
"Kami mendapat laporan dari keluarga bahwa korban sedang berada di rumah mertuanya. Lalu kami jemput di sana," kata Kapolsekta Banjarmasin Utara, AKP Dodi Harianto melalui Kasubnit 1 Reskrim Polsekta Banjarmasin Utara, Aipda Ajis Timotius.
Polisi akan menjeratnya dengan Pasal 351 ayat ( 3 ) Jo 338 KUHP tentang Pembunuhan.
Baca Juga: Pembunuhan Ayah Tiri di Sungai Andai, Pelaku dan Korban Pernah Bentrok Sebelumnya
Baca Juga: Jumat Berdarah di Sungai Andai: Sebelum Kabur, AR Titip Pesan ke Istri
Baca Juga: Jumat Berdarah di Sungai Andai Diduga Hanya karena Uang Jajan
Baca Juga: Geger! Pria di Sungai Andai Tewas di Tangan Anak Sendiri
Reporter: Riyad Dafhi Rizki
Editor: Fariz Fadhillah
