bakabar.com, BARABAI - Penemuan sebatang kayu ulin di Jalan Mualimin, RT 9 Barabai Darat, Hulu Sungai Tengah (HST) bikin gempar publik Kalsel.
Di jagat dunia maya, temuan ini jadi sorotan warganet karena besaran ukurannya.
Informasi dihimpun ulin ini berusia ratusan tahun. Akan terus bertumbuh, panjangnya sudah mencapai 12 meter.
Penelurusan media ini, endemik Kalimantan yang kian langka itu berada tepat di sawah milik seorang warga bernama Imi.
"Sekitar enam hari lalu saya berniat membuat sumur hingga kedalaman 3 meter. Terasa masih kurang dalam jadi digali lagi. Hingga ketemu batangnya (ulin)," kata Imi kepada bakabar.com, Selasa (01/10).
Penasaran dengan batang ulin tadi, si penggali melebarkan galiannya hingga bertemu akar. Ulin itu terlihat masih utuh dari akar hingga batang pohon.
Diukur oleh Imi, ulin memiliki panjang 12 meter dengan diameter 40 cm. Sementara ujung pohon kayu ulin itu masih tertutup tanah. Belum digali.
"Sementara lebar batang itu sepinggang orang dewasa. Kita belum habis menggalinya. Sisanya itu tidak bisa digali lagi karena mengenai pondasi SMKN 1 Barabai," kata Imi.
Imi, pria kelahiran 1966 ini menduga kayu ulin itu berumur 200 tahun lebih. Sebab ketika orang tua bahkan neneknya masih ada, di daerahnya itu tidak ada tumbuhan kayu ulin.
"Semasa kecil orang tua saya tidak pernah ada cerita ulin di sini," ujar Imi.
Pun demikian, di sekitar lahan Imi maupun di dekat SMKN sudah ditemukan dua akar ulin. Hanya saja belum digali lebih dalam.
Menurut warga sekitar panjang pohon kayu ulin utuh yang tua biasanya mencapai 20 meter lebih.
Rencananya, batang ulin itu akan diangkat oleh Imi. Sebelum diangkat, dipotong-potong menjadi 3 bagian. Dengan ukuran panjang 4 meter perpotongnya.
"Nanti dipotong dahulu baru dinaikkan," jelas Imi.
Imi berniat menjualnya. Bahkan sudah survei harga di beberapa tempat. Hasilnya, ia menemukan harga pasaran yang berkisar Rp7 juta perkubik.
"Satu kubik isinya 25 potong, 10×10. Kalau potongan tadi, 3 potong dengan panjang 4 meter kira-kira bisa menghasilkan satu setangah kubik lah," ujar Imi.
Adapun hasil dari penjualan nanti, kata Imi akan digunakan untuk keperluan masyarakat menggarap sungai.
"Kita kan sekarang lagi membuat sungai kecil di seputaran sawah panjangnya kurang lebih 1200 meter. Sekarang dananya dari swadaya masyarakat saja. Semoga saja hasilnya nanti dapat membantu," ungkap Imi
Hingga saat ini, warga masih mendatangi lokasi penemuan ulin itu untuk melihatnya. Namun sayang, ulin itu tertutup air. Tertimbun longsoran tanah karena hujan lebat yang mengguyur sejak Senin kemarin.
Baca juga: Berkaca dari Kasus Randi, Kapolda Kalsel Siap Persuasif Sikapi Demo
Baca juga: Kabur Setelah Cabuli Anak Tetangga, Sopir Ini Ditangkap di Banjarbaru
Baca Juga: Giliran Buruh Siap Demo Dewan Kalsel
Baca Juga: Berkaca dari Kasus Randi, Kapolda Kalsel Siap Persuasif Sikapi Demo
Reporter: HN Lazuardi
Editor: Fariz Fadhillah