bakabar.com, MARTAPURA – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banjar bersama dengan PCNU kembali menggelar rapat kali kedua persiapan hari santri di kabupaten tersebut pada Rabu (16/10) pagi.
Rapat kali ini dihadiri Kabid Kebudayaan, Yuarna Karta Abidi, Ketua Pelaksana M. Zaini, Polres Banjar, Dishub, Satpol PP serta instansi terkait lainnya.
Zaini yang juga Sekretaris PCNU Banjar mengharapkan pengamanan acara yang sudah tiga kali berlangsung di Kabupaten Banjar agar semakin ditingkatkan.
“Karena pada tahun sebelumnya ada didapati kehilangan HP bahkan ada yang mengambil dompet peserta di dalam stand,” tutur M. Zaini.
Terlebih lagi, dirinya menginginkan agar tidak ada orang yang berpacaran atau mojok pada saat kegiatan berlangsung.
“Kota kita ini terkenal dengan Kota Serambi Makkah, terlebih lagi acara yang kita selenggarakan adalah hari santri, maka jangan sampai ada yang mojok di tempat yang gelap. Maka dari itu saya meminta agar rekan dari Satpol PP agar lebih meningkatkan keamanan,” ujarnya.
Sekertaris PC NU itu juga mengatakan bahwa pihaknya untuk pengamanan akan menurunkan Barisan Serba Guna (Banser).
“Namun karna keterbatasan dana kami hanya menurunkan 15 orang Banser saja,” tuturnya.
Zaini mengatakan, hari santri di Kabupaten Banjar adalah acara yang paling meriah di Kalimantan Selatan, pasalnya di Kabupaten lain tidak sampai mengadakan lomba-lomba seperti di sini.
“Kalau di tempat lain setahu saya hanya mengadakan Kirab saja,” bebernya.
Selain itu, untuk memeriahkan acara, pihak PC NU mengadakan lomba membaca kitab kuning.
“Karena kalau belum bisa membaca kitab kuning itu belum santri namanya,” kata Zaini.
Selain itu, pihaknya juga akan mengadakan lomba stand untuk setiap pesantren yang mengikuti acara.
“Jadi kita ada 22 pesantren yang ikut dalam acara Hari Santri ini,” ungkapnya.
Baca Juga: Gandeng PCNU Banjar, Disbudpar Siapkan Rp56 Juta untuk Lomba di Hari Santri
Baca Juga: Tiga Santri Terbaik HST ke Timur Tengah
Reporter: AHC 15
Editor: Muhammad Bulkini