bakabar.com, BANJARMASIN – Sistem paket calon sepertinya bakal berlaku di Pilwali Banjarmasin.
Partai politik pemilik kursi di DPRD Banjarmasin mesti saling berkongsi untuk mengusung masing-masing jagoannya di Pilkada tahun depan.
Kolaborasi antarparpol didasarkan pada kepentingan dalam pencalonan kepala daerah dan wakil-nya.
Hal ini pun diakui Incumbent Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina di DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Di sana, pada Senin (28/10) sore tadi, Ibnu mengembalikan formulir pendaftaran.
Menurutnya, para pasangan calon yang bakal diusung bergantung dari kecocokan masing-masing partai.
“Sosok wakil wali kota, saya tergantung partai pengusung saja,” ujar Ibnu.
Hj Ananda dari Golkar, serta Muhammad Yamin dari Gerinda dikabarkan bakal mendampingi Ibnu. Keduanya sama-sama Wakil Ketua DPRD Banjarmasin.
Ibnu sendiri optimistis diusung kembali oleh PKS, partai yang mengantarkannya ke Balai Kota Banjarmasin pada lima tahun lalu.
“Jika Gerindra cepat menangkap, mungkin kita bersama, tapi tidak menutup kemungkinan juga dengan Golkar dan partai lainnya,” tegas Ibnu.
Kecocokan antarpartai politik di daerah akan sangat menentukan pasangan dari partai mana saja yang akan berkompetisi di Pilkada nantinya.
Ibnu bakal melanjutkan safarinya untuk mencari dukungan dari parpol pengusung demi memenuhi jumlah syarat dukungan, yakni 9 kursi di DPRD Banjarmasin.
“Mitra koalisi ke partai lain, karena politik ini sangat dinamis bisa sewaktu waktu berubah,” terangnya.
Namun, Ibnu mengakui dirinya tak mungkin jadi orang nomor dua. Berdasarkan aturan, hal itu dilarang.
Baca Juga: Pilwali Banjarmasin: Ibnu Sina Maksimalkan Momen Sumpah Pemuda
Baca Juga: Pilwali Banjarmasin, Gerindra Pun Buka Penjaringan Bakal Calon
Baca Juga: Mengambil Berkas ke PKB, Isyarat Habib Alwi Maju Pilwali Banjarmasin
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah