Tak Berkategori

Pepsi Hengkang, Gemar Minum Kopi Salah Satu Pemicunya

apahabar.com, JAKARTA – PepsiCo bakal hengkang dari Indonesia 10 Oktober nanti. Hengkangnya produsen minuman berkarbonasi asal…

Featured-Image
Ilustrasi minuman berkarbonasi Pepsi. Foto-liputan6.com.

bakabar.com, JAKARTA – PepsiCo bakal hengkang dari Indonesia 10 Oktober nanti. Hengkangnya produsen minuman berkarbonasi asal Amerika Serikat tersebut, ditenggarai akibat perubahan konsumen masyarakat ke minuman kopi.

“Trennya memang turun. Orang mulai kembali ke minuman jus, buah-buahan, teh, apalagi anak muda sekarang lebih tertarik minum kopi. Pertumbuhan minuman kopi saat ini lumayan,” kata Anggota Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Thomas Darmawan dikutip bakabar.com dari Antara, Kamis (03/10).

Tren kopi ditunjukkan hadirnya sejumlah cafe dan kedai di seluruh kota di Indonesia. Bahkan kopi mampu menyedot pengunjung dari kalangan anak muda. Dinikmati sambil ngobrol santai.

Tak ayal, minuman semacam pepsi mulai ditinggalkan peminatnya. Di sisi lain, kesadaran masyarakat akan tingginya kandungan gula dalam minuman berkarbonasi dan gas dalam soda, membuat konsumsi jenis minuman itu menurun.

Selain itu, pesaing terbesar Pepsi, yakni Coca-Cola, juga lebih gencar melakukan promosi dan menjual dalam kemasan yang lebih kecil dengan kisaran harga Rp3.000 per botol.

Meski saat ini minuman berkarbonasi masih didominasi oleh Coca-Cola, Thomas menilai masih ada minuman ringan lainnya, seperti Sarsaparilla dan air limun yang masih digemari masyarakat.

“Sekarang kita lihat yang lokal, seperti Sarsaparilla, minuman limun lokal masih ada, tetapi yang lebih bagus pertumbuhannya memang minuman teh, susu dan jus, karena lebih murah,” kata dia.

Ada pun data dari Kementerian Perindustrian menunjukkan pertumbuhan industri minuman masih positif.

Sektor industri minuman pada semester I- 2019 menunjukan pertumbuhan sebesar 22,74 persen, yang berkontribusi sebesar 2,01 persen terhadap industri pengolahan non migas dengan nilai investasi penanaman modal asing (PMA) sebesar 68,72 juta dolar AS dan investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp1,43 triliun.

Sebelumnya, juru bicara (Jubir) PepsiCo mengatakan Pepsi akan mengakhiri kiprahnya di pasar domestik. Alasanya, masa kontrak PepsiCo Inc dan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) telah habis pada 10 Oktober 2019. Keduanya juga telah sepakat untuk tidak melanjutkan kerja sama lagi.

“Efektif mulai 10 Oktober 2019, AIBM tidak akan memproduksi, menjual, atau mendistribusikan produk PepsiCo,” ujar Jubir PepsiCo dikutip dari liputan6.com, Rabu (2/10).

Pihaknya pun berharap PepsiCo dapat kembali berusaha di pasar tanah air melalui sejumlah produk unggul lainnya dari perusahaan.

“PepsiCo berharap bisa kembali ke pasar Indonesia dengan merek-merek ternama kami seperti Pepsi, Miranda, 7up dan Mtn Dew di masa yang akan datang,” pungkasnya.

img

Cafe Rumah The Panasdalam Banjarmasin salah satu tempat baru di Jl Sutoyo S Banjarmasin yang menu utamanya minuman kopi. Foto-bakabar.com/dok.

Baca Juga: Imbas Perlambatan Ekonomi AS, Rupiah Kembali Menguat 22 Poin

Baca Juga: Anyaman Rotan Desa TambabaRambah Pasar Luar Kalimantan

Sumber: Antara/Liputan6.comEditor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner