bakabar.com, BANJARMASIN - Bulan Safar dalam penanggalan hijriyah menjadi momen istimewa karena di dalamnya pernah terjadi peristiwa-peristiwa besar. Di antaranya adalah pernikahan agung antara Rasulullah SAW dengan Ummul Mu'minin, Sayidatina Khadijah serta pernikahan Sayyidah Fatimah dengan Sayidina Ali bin Abi Thalib Kw.
Dalam QS At Taubah ayat 36 disebutkan, "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah ketika Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (suci). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu." (QS At-Taubah: 36)
Mengapa bulan kedua bulan hijriah itu dinamakan "safar"? Ibnu Mandzur dalamLisânul 'Arabmenyatakan: "Karena kosongnya Makkah dari penduduknya apabila mereka bepergian." (Ibnu Mandzur,Lisânul 'Arab, Dar el-Shâdir, Beirut, juz 4, halaman 460)
DalamMandzumah Syarh al-Atsar fî mâ Warada 'an Syahri Safar(hal 9), Habib Abu Bakar al-'Adni menyebutkan Rasulullah melakukan tradisi-tradisi yang baik di bulan ini guna menggugurkan anggapan negatif orang-orang pada masa jahiliah. Di antara tradisi baik yang beliau mulai yaitu:
- Pernikahan Rasulullah dengan Khadijah
"Dimulai dengan pernikahan beliau dengan Sayyidah Khadijah al Kubra di hari-hari bulan Safar, dan pernikahan itu berlangsung sebelum datang wahyu dari Allah (sebelum masa kenabian)."
2.Rasulullah menikahkan Sayyidah Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib pada bulan ini.
"Rasulullah menikahkan az-Zahra (Siti Fatimah) di bulan Safar dengan senang…"
3.Hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah juga terjadi di bulan Safar.
"Hijrahnya Rasulullah pada akhir bulan Safar di goa al-Hajar sebagaimana para ulama sebutkan."
- Perang pertama dalam Islam, yaitu perang Abwa
- "Perang Abwa di bulan Safar yang terjadi di permulaan."
Peristiwa penting lain yang tidak disebutkan oleh Habib Abu Bakar al-'Adni, di antaranya
- Penaklukan Khaibar pada tahun ke-7 Hijriah terjadi di bulan Safar.
- Rasulullah mengutus Usamah bin Zaid kepada pimpinan prajurit Rum (Romawi) tahun 11 Hijriah, itu terjadi beberapa hari sebelum wafatnya Rasulullah.
Baca Juga: Gelaran Tradisi Mandi Safar di Sampit Dibayangi Kemunculan Buaya Ganas
Baca Juga: BKSDA Antisipasi Kemunculan Buaya Saat Pelaksanaan Mandi Safar di Sungai Mentaya
Sumber: Nu.or.id
Editor: Muhammad Bulkini
