bakabar.com, BATULICIN – Bupati Tanah Bumbu, Sudian Noor, menyoroti potensi perpecahan bangsa yang makin hari dinilai makin mengkhawatirkan. Apalagi jika melihat konflik berdarah seperti yang terjadi di Wamena, Papua.
“Jangan sampai hal seperti itu terjadi di sini,” kata politisi PAN dalam kegiatan Muzakarah Ulama dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu di Masjid Agung Al Falah, Kecamatan Simpang Empat, Senin (07/10).
Karenanya, Sudian Noor meminta ormas Islam dan pimpinan pondok pesantren untuk membantu pemerintah daerah menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat di Bumi Bersujud.
Ia menilai aksi radikalisme dan hal lainnya yang dapat memicu perpecahan harus dicegah sedini mungkin. “Harus ada tindakan antisipatif,” katanya.
Kapolres Tanah Bumbu, AKBP Sugianto Marweki, berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. Jika suatu wilayah aman, masyarakatnya juga akan merasa nyaman saat bekerja atau beraktifitas.
“Betul kata Pak Bupati itu. Kita harus sama-sama menjaga daerah kita,” katanya.
Ketua MUI Tanah Bumbu, KH. Fadli Muis, menyebut muzakarah tersebut sebelumnya sudah beberapa kali dilaksanakan, di antaranya digelar di Masjid Agung Nurussalam Gunung Tinggi dan di Cappa Padang Batulicin.
“Di antaranya sudah melahirkan kesepakatan seperti mengubah istilah Mappanretasi yang berarti memberi makan laut menjadi Mappanre Ri Tasie yang artinya makan-makan di laut,” katanya.
Muzakarah tersebut dihadiri sejumlah perwakilan Ormas Islam seperti Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, MUI kecamatan dan kabupaten, perwakilan SKPD, TNI, dan Polri.
Baca Juga:Wamena Berangsur Kondusif, Warga Mulai Kembali ke Rumah
Baca Juga: Polisi Tetapkan 3 Orang Masuk DPO Kerusuhan Wamena
Baca Juga: 15 Ribu Orang Tinggalkan Wamena Pasca-Kerusuhan
Baca Juga: Lambat Dijemput, Warga Sukabumi di Wamena Viralkan Video Minta Bantuan
Reporter : Puja Mandela
Editor: Muhammad Bulkini