bakabar.com, BANJARBARU – Puluhan mahasiswa mendatangi Gedung DPRD Banjarbaru saat pelantikan 30 wakil rakyat di Graha Paripurna, Lantai 3, Rabu (09/10) pagi.
Di saat bersamaan, sejumlah wakil rakyat justru kepergok keluar diam-diam ke parkiran dan pulang.
Dalam orasinya para pengunjuk rasa meminta wakil rakyat yang baru dilantik agar mau menemui mereka di depan gedung DPRD Banjarbaru.
Pantauan bakabar.com, sejumlah tuntutan coba mereka suarakan melalui bermacam spanduk. Salah satu bunyinya: Suara Rakyat Suara Tuhan.
“Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat Jelata, keluar pak! apa perlu kami melakukan kekerasan pak,” ancam seorang orator.
Kedatangan mereka, kata dia, sebagai pengingat agar para wakil rakyat selalu memperjuangkan hak-hak masyarakat.
"Sampai saat ini kita tidak disambut, kami menunggu pak,” terang dia.
“Katanya merakyat, jangan bicara aja, menebar janji saja, buktinya tidak ada,” teriaknya lagi.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada satupun perwakilan wakil rakyat turun menemui massa aksi yang sudah lebih sejam menunggu.
“Kami di sini masih menunggu, jangan salahkan kami jika kami melakukan tindakan lebih lanjut,” sambung Korlap Aksi, Wira Surya Wibawa.
Sejumlah wakil rakyat yang diam-diam ke luar ke parkiran dan pulang menyulut emosi mahasiswa yang menunggu berpanas-panasan.
“Ada wakil rakyat yang pulang berarti mereka menghindari rakyatnya, ternyata identitas mereka seperti itu,” lanjutnya.
“Keluar pak, kami hanya ingin berdialog dengan DPRD terpilih,” celetuk pedemo lain.
Melihat masih tak ada respon, mereka pun membuat singkatan DPR: Dewan Pengkhianat Rakyat.
“Kami hanya ingin menyuarakan suara rakyat Banjarbaru, penyelewengan anggaran dan korupsi masih terjadi. Malang sekali rakyat kita, pak ayolah keluar pak, apakah masih tuli,” teriak mereka.
Sembari menunggu kedatangan dewan, mereka menyanyikan lagu wakil rakyat. Dan menyuarakan sumpah pemuda. Sampai berita ini diturunkan, demo masih berlangsung.
Baca Juga: 30 DPRD Banjarbaru Resmi Dilantik, Intip Nama-namanya
Baca Juga: Berkaca dari Kasus Randi, Kapolda Kalsel Siap Persuasif Sikapi Demo
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Fariz Fadhillah