Kalsel

Terinspirasi Youtube, Kapolsek Kuripan Berbagi Bubur Ayam Gratis

apahabar.com, MARABAHAN – Berbuat baik bisa dengan cara apapun. Seperti yang dilakukan Iptu Hadrian Noor melalui…

Featured-Image
Bersama sang anak, Iptu Hadrian Noor melayani orang yang datang makan bubur gratis setiap Jumat pagi. Foto-Bastian Alkaf/apahabar.com

bakabar.com, MARABAHAN – Berbuat baik bisa dengan cara apapun. Seperti yang dilakukan Iptu Hadrian Noor melalui berbagi bubur ayam gratis setiap Jumat pagi.

Bersama sang istri, Wahidah, Hadrian yang notabene Kapolsek Kuripan sudah melakukan aktivitas sosial tersebut selama empat pekan terakhir.

Kegiatan itu dipusatkan di sebuah warung sederhana yang berada di perempatan Jalan Ahmad Yani dan Gusti Moh Seman, tepatnya di samping Primkoppol Polres Barito Kuala atau TK Bhayangkari.

Sebelumnya di warung yang disewa dari Polres Batola tersebut, Wahidah berjualan nasi campur, batagor, burger dan ceker pedas.

Namun lantaran kesulitan mendapatkan pegawai yang dapat dipercaya, warung tersebut sempat dibiarkan kosong, sebelumnya akhirnya dibuka hanya setiap Jumat untuk menjadi tempat berbagi bubur ayam gratis.

“Kebetulan istri saya juga mengelola kantin Polres Batola, selain memasak makanan untuk tahanan. Kemudian kami berpikir mengggunakan warung yang sudah disewa ini untuk kegiatan lain,” ungkap Hadrian, Jumat (13/9).

“Kemudian kami terinspirasi video di YouTube tentang seorang penjual bubur yang menyediakan 100 porsi bubur gratis setiap Jumat. Padahal dalam setiap hari, pedagang itu hanya menjual 70 porsi,” imbuhnya.

Mengingat Marabahan belum terdapat tempat makanan gratis, aksi Hadrian pun mulai mendapat perhatian warga. Buka sejak pukul 08.30, sekitar 150 porsi bubur sudah habis sebelum tengah hari.

Wahidah sendiri yang memasak bubur itu. Biasanya aktivitas meramu bubur dimulai selepas salat isya dan selesai menjelang subuh.

“Kalau tidak mau makan di tempat, kami juga melayani orang yang ingin membungkus. Silakan membungkus sebanyak-banyaknya, karena kami semakin senang kalau bubur lebih cepat habis,” jelas Hadrian.

“Namun demikian, masih terdapat orang yang segan mampir karena mungkin mengira bubur disediakan untuk orang tertentu. Faktanya semua orang boleh singgah dan bahkan tak jarang kami memanggil orang yang lewat agar singgah,” sambungnya.

Oleh karena bertujuan amal, semua yang terlibat pun tidak dibayar. Pun Hadrian tidak pernah mempromosikan warung tersebut, kecuali orang lain yang memposting di media sosial.

“Kalau tidak mendapat izin dari tugas, posisi saya di warung digantikan anak. Juga ada keponakan yang sukarela membantu,” beber Hadrian.

“Kalau ditanya rugi, kami yakin tidak merugi. Berdagang dengan manusia saja untung, apalagi kepada Allah. Kami cuma bersedekah semampunya, sembari mengharap rida dan berkah Allah. Juga sebagai polisi, ini merupakan bentuk pelayanan kami kepada masyarakat,” tegasnya.

Selain memasak sendiri, Hadrian juga mengundang orang lain yang ingin berbagi kepada sesama di warung tersebut, “Tidak perlu muluk-muluk. Mereka bisa menyediakan kecap atau sambal saja,” tandasnya.

img

Beberapa siswa SDN Ulu Benteng 2 sedang menyantap bubur yang gratis dibagikan Iptu Hadrian Noor, Jumat (13/9) pagi. Foto-Istimewa

Baca Juga: 14 Hari Beroperasi, Kabupaten Banjar Tercatat Menjadi 'Pelanggar' Lalu Lintas Terbanyak

Baca Juga: 48 Remaja Terjaring Operasi Patuh di Batola

Reporter: Bastian AlkafEditor: Syarif



Komentar
Banner
Banner