Kalsel

Korban Bertumbangan, Warga Tuliskan Pesan ‘Menohok’ untuk Paman Birin

apahabar.com, BANJARBARU – Warga Landasan Ulin Utara, Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru atau lebih dikenal dengan warga…

Featured-Image
Plang kayu dan spanduk kecil bertuliskan isi hati warga Sukamaju Ujung sebagai bentuk protes akibat proyek pelebaran jalan yang mangkrak dan berdampak pada kesehatan warga.Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

bakabar.com, BANJARBARU – Warga Landasan Ulin Utara, Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru atau lebih dikenal dengan warga Sukamaju Ujung memprotes lambatnya pengaspalan jalan di sana. Pasalnya, debu jalanan itu dirasakan sangat mengganggu warga.

Aksi protes warga tersebut tertuang pada plang kayu dan spanduk kecil yang ditaruh di sisi jalan. Pada plang kayu itu bertuliskan agar pengguna jalan menurunkan laju kecepatan kendaraannya. Sementara spanduk putih kecil itu bertuliskan permintaan warga agar Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor segera mengaspal jalan tersebut agar warga tak lagi diganggu debu.

“Yang kami mulyakan bapak Gubernur (Paman Birin) kapan jalan ini diaspal? maka pian handak dipilih lagi, kami kenyang benar makan debunya. Tolong pang, kami rakyat pian (anda) jua,” tulis warga pada spanduk kecil tersebut.

Debu jalanan itu, menurut warga, berdampak pada kesehatan mereka.

“Warga sakit-sakit dampak dari debu ini. Saya sempat dirawat di RS Auri 3 hari, sakit pernafasan, perut, demam bahkan suara sempat hilang,” ujar Ketua RT 04 RW 02, Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kecamatan Liang Anggang, Ali Ridho kepadabakabar.comsaat ditemui dikediamannya, Kamis (5/9/2019).

“Beberapa warga suaranya habis juga, debu ini dengan debu tanahkan beda rasanya, ini sakit rasanya, debu batu soalnya ini kan, kami mau tau siapa yang tanggung jawab,” sambung Ali.

Dia juga mengungkapkan, pihaknya serta warga telah melakukan berbagai upaya untuk permasalahan ini, salah satunya lapor ke kelurahan.

“Kami pernah melakukan usulan untuk penyiraman kekelurahan, kemudian ke kepala proyeknya juga, katanya tetap ada penyiraman, tapi nyatanya tidak ada penyiraman,” lanjutnya.

Kemudian, lanjutnya, setelah hal ini (debu) dirasakan langsung oleh lurah yang saat itu berkunjung ke Sukamaju Ujung, Lurah pun langsung merespon.

“Lurah langsung melaporkan dan besoknya disiram, lalu setelah itu tidak ada lagi penyiraman sampai hari ini. Jadi saya sarankan untuk warga di sini pakai masker,” lanjutnya.

Senada dengan Ali, warga lain bernama Fauzan juga ikut memberikan tanggapan.

“Hampir semua warga di sini sakit, batuk batuk lah malah ada yang parah, makanya saya juga pakai masker terus untuk hati-hati,” ujarnya.

Warga lain, Handoko menambahkan, guna mengurangi debu yang berterbangan, ia terpaksa pakai semprotan pestisida dan melakukan penyemprotan air sendiri.

Menurutnya, jalan yang belum beraspal ini hampir sepanjang lima kilometer. Sehingga, ketika mobil atau pengendara melintas dengan kecepatan tinggi, maka debu pun berterbangan hingga ke rumah warga.

“Tujuan kami membuat plang dan spanduk ini biar kami didengar, sampai kapan kami seperti ini, yang sakit sudah banyak, kehilangan suara, bengkak juga,” sambungnya.

Baik Ali maupun Handoko berharap paman Birin mendengar keluhan warga.

“Mudah-mudahan Pak Gubernur mendengar jeritan kita, karena kita jadi korban di sini,” tutupnya.

Menurut informasi yang didapat bakabar.com, belum diaspalnya jalan tersebut dikarenakan ada sengketa lahan yang masih berlangsung di PN Banjarbaru yang digugat masyarakat. Ini berkaitan dengan proses ganti rugi lahan yang belum beres. Sedangkan, proyek pelebaran jalan itu sudah dilakukan sejak lama.

img

Foto-bakabar.com/Nurul Mufidah

Baca Juga: Esok, Dinkes Banjarmasin Mulai Bagi-Bagi Masker

Baca Juga: Rumah Mahasiswi Digerebek Warga, 5 Muda-mudi Didapati Sedang 'Kumpul'

Reporter: Nurul MufidahEditor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner