Tak Berkategori

Ketersediaan Energi Warga Ibu Kota Baru Dijamin Aman

apahabar.com, SAMARINDA – Sebagai salah satu lumbung energi nasional, maka tak salah jika Presiden Jokowi memilih…

Featured-Image
Presiden Jokowi, bersama jajaran menteri utama Kabinet Kerja, meninjau kawasan Taman Hutan Raya, Bukit Soeharto, Kabupaten Kutai Kartanegara, awal Mei 2019 lalu. Foto-Istimewa

bakabar.com, SAMARINDA – Sebagai salah satu lumbung energi nasional, maka tak salah jika Presiden Jokowi memilih Kaltim jadi pengganti Jakarta.

Opsi ibu kota negara sekarang ini berada di Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Penajam Paser Utara (PPU) jadi dua opsi ibu kota.

Kaltim, kata Gubernur Isran, layak karena memiliki pembangkit listrik untuk memasok kebutuhan energi calon ibu kota.

Kaltim juga kaya akan sumber energi. Mulai minyak dan gas bumi, batu bara, matahari atau solar cell, air, hingga angin ada di sana.

“Kaltim ibu kota negara. Tidak perlu khawatir kekurangan energi listrik. Di sini sumber energi nasional. Selain minyak dan gas bumi serta batu bara. Ada air, ada matahari dan ada angin. Itu saja dikelola, sudah luar biasa listrik Kita. Itu anugerah Tuhan yang sangat besar,” kata Isran, dikutip dari laman resmi Humas Pemprov Kaltim, Senin (2/9).

Khusus pasokan air, Kaltim juga memiliki sumber-sumber air yang berlimpah. Induknya ada Sungai Mahakam. Juga sungai- sungai lain di sekitaran Balikpapan, Samboja dan Penajam.

“Belum lagi waduk-waduk juga banyak termasuk bendungan yang dibangun pemerintah melalui APBN,” jelasnya.

Sungai dan waduk, menurut Isran, mampu memasok kebutuhan air baku bagi ketersediaan air bersih warga ibu kota yang diperkirakan memuncak jumlahnya.

Pemerintah pusat memperkirakan bakal ada 1,5 juta jiwa aparatur sipil negara (ASN/PNS) pindah ke Kaltim. Berarti, jumlah penduduk Kaltim akan mencapai sekira 5 juta jiwa, dari sebelumnya 3,5 juta.

Bahkan, kata eks Bupati Kutim itu politikus Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo siap membangun waduk berkapasitas 10 ribu liter per detik di sana.

Isran ingin ibu kota yang baru tak akan bergantung dengan air tanah seperti Jakarta. Isran tak mau tanah di Kaltim turun seperti Jakarta, hingga 4 cm per tahun.

Surplus energi listrik Kaltim disebut mencapai 250 MW, dengan rencana pengembangan pembangkit listrik berkapasitas 1.300 MW hingga 2024.

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), dikutip dari Medcom.id, siap memasok kebutuhan listrik di ibu kota baru dari wilayah luar. PLN masih memiliki cadangan listrik sekitar 300 Megawatt (MW) di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota Negara, Inkindo Imbau Pemerintah Tekan Biaya

Baca Juga: Ibu Kota Pindah, ASN Penajam Berpotensi Bertambah

Baca Juga: Jadi Ibu Kota, Wagub Harap Uang dari Pusat Banyak Masuk ke Kaltim

Baca Juga: Kaltim Jadi Ibu Kota, Tabalong dan Kotabaru Disapkan Jadi Pusat Industri

Baca Juga: Kaltim Jadi Ibu Kota, Walhi Ingatkan Tak Ganggu Teluk Balikpapan

Baca Juga: Sulteng Bakal Diuntungkan Jika Ibu Kota di Kaltim

Baca Juga: Jadi Ibu Kota, Penajam Minta Masukan UGM

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner