Kalsel

Jadi Misteri, Fenomena Alam Disebut Turut Bantu Padamkan Titik Api di Kalsel

apahabar.com, BANJARBARU – Disaat tim gabungan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalsel kesulitan memadamkan…

Featured-Image
Kegiatan briefing pagi bersama personel Satgas udara, Satgas darat, Manggala Agni, BMKG dan SKPD terkait kebencanaan di Fasi Bandar Udara Syamsudin Noor, Sabtu (07/09). Foto- apahabar.com/Nurul Mufidah.

bakabar.com, BANJARBARU – Disaat tim gabungan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalsel kesulitan memadamkan api. Ada satu penomena alam yang disebut turut membantu petugas untuk meredam titik api di lokasi rawan Karhutla.

Hal ini terungkap usai briefing di Fasi Bandara, Banjarbaru, Sabtu (07/09) pagi. Menurut Kolonel Paskas Mahfud LO Satgas Udara dari BNPB untuk wilayah Kalsel, fenomena itu kemungkinan terjadi pada malam hari.

“Titik api kemarin yang belum padam, pagi ini padam. Kita belum tahu fenomena alam yang terjadi di daerah tersebut. Kemungkinan malam hari begitu lembab sehingga berdampak ke api,” ungkap Mahfud kepada bakabar.com.

Ia bersama tim pun berupaya terus menganalisa. Namun fokus mereka lebih kepada penyebab api yang muncul lalu membakar hutan dan lahan. Itu pun hanya sebatas kemungkinan dari beberapa faktor.

“Api bisa mengecil atau padam sama sekali. Tapi bisa jadi siangnya kena angin, sehingga muncul lagi apinya. Ditambah lagi rumput kering dan daerah gambut jadi bisa terbakar lagi” sambungnya.

Untuk diketahui, pagi hari ini titik api berhasil padam hampir setengahnya. Diduga akibat fenomena alam. Namun asap yang ditimbulkan semakin parah.

“Pagi ini tadi aman tapi gak tahu menuju siang. Jadi kita siapkan (helli) bombing 5 unit. Dan hampir separuh titik api padam, akibat fenomena alam malam hari. Dan itu pun yang nyala semakin kecil, semoga gak kena angin,” ungkapnya.

Menurutnya walaupun pemadaman menggunakan heli water bombing, tetapi jika tidak mencapai bara api di dalam tanah, maka bisa jadi api akan membara saat malam hari.

“Namun kami mengkondisikan agar dengan water bombing bisa mematikan sepenuhnya” ujarnya lagi.

Lebih lanjut ia mengatakan, asap juga dapat ditimbulkan oleh perlakuan water bombing.

“Karena dengan kondisi angin atas, menyebabkan siang hari asap ngumpul jadi tidak menyebar. Pada saat malam hari asap akan pindah ke daerah lain. Itu fenomena alam yang kita analisa,” lanjutnya.

Perlu diketahui, akan ada kunjungan dari Wakapolri dengan tim monetor dan evaluasi yang akan ikut memantau titik api di Kalsel dengan menaiki heli patroli baru.

“Heli patroli yang barukan jarak tempuh lebih jauh dan helinya lebih besar. Memang sengaja didatangkan heli patroli ini, untuk memantau bersama mereka. Setelah itu nanti diputuskan digunakan terus atau tidak heli patroli barunya. Tergantung penilaian pimpinan,” ujarnya mengakhiri.

Baca Juga: Karhutla di Kalsel Sulit Dibendung, Dampaknya Kini Mulai Terasa

Baca Juga: TNI dan Satgas Siaga Karhutla di Bandara Syamsudin Noor

Baca Juga: Teror Karhutla Belum Usai, BMKG Kembali Deteksi Ratusan Hotspot Kalsel

Reporter : Nurul Mufidah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner