bakabar.com, MARTAPURA – Kembali Barito Putera mengecewakan pendukung mereka. Partai home melawan Bhayangkara FC yang ditarget harus menang, Rabu (18/9) sore, justru berubah menjadi kekalahan telak 1-4.
Pertandingan di Stadion Demang Lehman itu sebenarnya berlangsung cukup ketat di menit-menit awal. Bhayangkara mendapatkan tendangan bebas yang gagal dimanfaatkan Bruno Matos.
Barito menekan balik beberapa menit kemudian dengan sundulan jarak dekat dari Rafael Da Silva. Sama seperti usaha tamu, peluang tersebut masih melebar.
Kemudian di menit 12, Bhayangkara kembali mendapatkan peluang dari tendangan bebas Anderson Sales. Bola liar yang disambar Jajang Mulyana, belum mengarah ke sasaran.
Tekanan intens yang dilakukan Bhayangkara berbuah gol di menit 26. Berawal dari penetrasi Tengku Ikhsan di kanan kotak penalti, bola lantas dioper ke depan gawang.
Donni Monim yang berusaha mengamankan situasi di kotak penalti, malah membelokkan si kulit bundar ke gawang sendiri.
Hanya empat menit berselang, Barito menderita gol kedua. Diawali tendangan sudut Matos, bola mengarah kepada Jajang yang dikawal Bayu Pradana.
Dalam kawalan Bayu, Jajang berhasil mencuri kesempatan untuk menyepak bola yang mengarah ke kanan gawang.
Kemudian dalam situasi serupa di menit 32, Bhayangkara berpeluang unggul lagi, seandainya sepakan Dendy Sulistiawan tidak melambung.
Tertinggal dua gol, Barito langsung melakukan pergantian pemain. Pelatih Djajang Nurjaman memasukkan Dandi Maulana untuk menggantikan Donni di menit 35.
Namun demikian, pergantian itu masih belum mengubah skema serangan Barito. Tidak membuat peluang nyata, mereka malah melakukan sejumlah pelanggaran.
Selepas turun minum, Bhayangkara mulai lebih banyak menunggu. Akibatnya Barito cukup kesulitan mendekati sepertiga akhir lawan.
Peluang pun baru dibukukan di menit 57. Sundulan Rafael yang menyambut tendangan bebas Rizky Rizaldi Pora, tepat ke pelukan Wahyu Tri.
Bukan mengkreasi peluang lain, Barito malah kehilangan Bayu yang mendapatkan kartu kuning kedua alias kartu merah di menit 58.
Bayu diusir akibat ekspresi berlebihan dengan menghempaskan bola ke tanah, setelah dianggap melanggar Lee Yoo-joon.
Ketika peluang sudah mulai sulit diperoleh, Barito kembali kehilangan pemain. Nazar Nurzaidin juga diganjar kartu kuning kedua, menyusul kaki yang mengarah ke tulang kering Adam di dekat kotak penalti.
Bermain sembilan orang, Barito sempat mendapatkan peluang di menit 71. Sambil menjatuhkan diri, sontekan Rafael dapat diamankan Wahyu.
Justru semenit berselang, Bhayangkara mencetak gol ketiga. Crossing Adam yang dipantulkan kepala Dendy di kotak penalti, sempat dikontrol Herman Dzumafo, sebelum diselesaikan dengan sepakan mendatar ke tiang jauh.
Memasuki menit 76, Barito memperoleh hadiah penalti yang dihasilkan jegalan Fatchu Rohman kepada Rafael. Penalti itu kemudian diselesaikan Francisco Torres.
Gol itu hanya menjadi penghibur untuk Barito, mengingat Bhayangkara mencetak gol keempat di menit 90+1. Dzumafo dalam posisi bebas untuk menyundul sepak pojok Sani Rizki.
Kekalahan ini membuat Barito tidak beranjak dari peringkat 17 dengan 16 poin. Bayangan degradasi pun mulai terlihat, mengingat Barito merupakan satu-satunya klub di papan bawah yang sudah melakoni 19 pertandingan.
Sementara Bhayangkara naik satu anak tangga ke urutan 10. The Guardian mengemas 22 poin dari 19 pertandingan.
Susunan Pemain
Barito Putera (4-2-3-1)
Adhitya Harlan; Nazar Nurzaidin, Cassio de Jesus, Donni Monim (Dandi Maulana ’34), Fatur Rahman; Bayu Pradana, Kosuke Uchida, Rizky Pora (Gavin Kwan Adsit ’78); Rafael Silva, Samsul Arif (Evan Dimas ’64); Francisco Torres
Bhayangkara FC (4-4-2)
Wahyu Tri; Alsan Sanda, Anderson Salles, Jajang Mulyana, Fatcu Rochman; Hedipo Gustavo (Herman Dzumafo), Lee Yoo-joon, Adam Alis (Sani Rizki ’81), Tengku Ichsan, Bruno Matos; Dendy Sulistyawan
Baca Juga: Link Live Streaming Barito vs Bhayangkara, Awas Kehilangan Fokus !
Baca Juga: Jelang Laga ke-19 Barito di Liga 1, Djanur Sebut Bhayangkara FC Bukan Hanya Bruno…
Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Syarif