Kalsel

Baarak Kitab Bukhari, Warga Batara HST Tumpah Ruah di Jalan

apahabar.com, BARABAI – Warga Kecamatan Batang Alai Utara (Batara), Hulu Sungai Tengah (HST) tumpah ke jalan….

Featured-Image
Santri Ponpes Nurul Muhibin Ilung memimpin “baarak” kitab yang diikuti warga Batara sambil menggemakan Salawat Burdah, Sabtu, (21/09). Foto-apahabar.com/HN Lazuardi

bakabar.com, BARABAI - Warga Kecamatan Batang Alai Utara (Batara), Hulu Sungai Tengah (HST) tumpah ke jalan. Mereka mengikuti istigasah kubra dengan “maarak” tiga Kitab Bukhari, Sabtu, (21/9/2019) malam.

Seusai shalat Isya, warga bersama santri Pondok Pesantren dan Majelis Talim Nurul Muhibin Ilung turun ke jalan. Kegiatan itu dipimpin langsung KH M Aidil Fakhrani yang merupakan pimpinan Ponpes tersebut.

Arak-arakan dimulai dari Masjid Dhiaul Abidin, warga memutari Jalan Gerilya, Jalan Hidup Baru hingga Jalan H Damanhuri, dan kembali lagi ke masjid itu.

Selama perjalanan warga membawa 3 Kitab Bukhari yang diiringi lantunan Shalawat Burdah bersama. Cahaya obor yang dibawa warga selama perjalanan pun menghiasi jalanan.

Sesampai di Masjid Dhiaul Abidin, warga membaca doa selamat dan berbagi 1000 lebih makanan bungkus dari para donatur. Bahkan ketika acara digelar masih ada donatur yang menyumbangkan makanan.

“Ini pertama kalinya kita menyelenggarakannya,” kata KH M Aidi Fakhrani.

Dijelaskannya, mengingat musim kemarau serta banyaknya musibah yang menimpa masyarakat Bumi Murakata khususnya di Batara, maka digelarlah Istigasah Kubra itu.

Menurut orang-orang shaleh dulu, di Martapura sering menggelar kegiatan “baarak” Kitab Bukhari diiringi Maulid Al Burdah Imam Busiri ketika musim kemarau panjang.

“Berdasarkan Salafus Saleh di sanalah (Martapura),” kata Fakhrani yang juga Alumnus Pesantren di Martapura ini.

Adapun Kitab Bukhari yang dibawa “baarak” ada dua macam yakni, kitab cetakan dari Bairud dan Indonesia. Ketiga kitab itu berisi hadist Nabi SAW.

“Semuanya berisi hadist sahih. Kitab itu ada yang berumur 80 tahun,” terang Fakhrani.

Untuk diketahui, Salafus Saleh secara istilah ada beberapa pendapat dari para ulama dalam mengartikannya.

Namum ada pendapat yang masyhur, dalam buku Luzumul Jamaah halaman 276-277, sebagian besar ulama ahlussunnah berpendapat bahwa salafus adalah para Sahabat Nabi, Tabiin, dan Tabiut Tabiin.

Baca Juga: Pilgub Kalsel, Golkar Enggan Paman Birin Lawan Kotak Kosong

Baca Juga: Gawatnya Pencemaran Udara Akibat Karhutla di Banjarbaru

Reporter: HN Lazuardi
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner