Kalteng

Anggota Dewan Kalteng Tolak Iuran BPJS Kesehatan Kelas 3 Dinaikkan

apahabar.com, PALANGKARAYA – Anggota DPRD Kalimantan Tengah Bryan Iskandar menolak keras rencana pemerintah pusat menaikkan iuran…

Featured-Image
Anggota DPRD Kalteng Bryan Iskandar. Foto–Antara/Jaya W Manurung

bakabar.com, PALANGKARAYA – Anggota DPRD Kalimantan Tengah Bryan Iskandar menolak keras rencana pemerintah pusat menaikkan iuran BPJS Kesehatan, khususnya kelas 3, karena pasti akan membuat pesertanya kesulitan untuk membayar setiap bulan.

“Masyarakat yang mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan kelas tiga, pasti telah mengukur dan mempertimbangkan kemampuan ekonominya dalam membayar iuran,” kata Bryan di Palangkaraya, seperti dilansir Antara, Kamis (05/09).

Ia mengatakan jika iuran BPJS Kesehatan kelas 1 dan 2 yang dinaikkan, dia tidak terlalu khawatir. Pesertanya mungkin masih sanggup membayar iurannya. Tapi, kalau untuk kelas 3, jelas sangat memberatkan.

Anggota DPRD Kalteng dari Partai Nasdem itu mengingatkan bahwa kehadiran BPJS Kesehatan, bertujuan untuk membantu sekaligus melindungi masyarakat, khususnya yang kemampuan ekonominya menengah ke bawah bisa berobat ketika mengalami sakit.

Dia mengatakan apabila rencana menaikkan iuran itu karena BPJS Kesehatan terus menerus mengalami defisit, maka pemerintah harus jujur dan membuka datanya secara rinci kepada publik.

“Membuka data itu perlu dilakukan pemerintah agar masyarakat tahu. Apakah memang benar defisit dan apa yang penyebabnya. Bukan seperti sekarang yang masih menebak-nebak,” kata Bryan.

Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan III meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara itu juga menyatakan tidak sepakat apabila kenaikan iuran BPJS Kesehatan karena ada 15 juta peserta yang menunggak.

Dia mengatakan adanya tunggakan itu sangatlah tidak relevan apabila dilimpahkan kepada seluruh peserta BPJS Kesehatan, yang jumlahnya hingga Mei 2019 telah mencapai 221.580.743 jiwa.

“Saya meminta kepada Pemerintah jangan main langkah sendiri. Apalagi menaikkan iuran BPJS Kesehatan menyangkut masalah hidup rakyat kecil,” tegas Bryan.

Jika pemerintah tetap ngotot menaikan iuran BPJS Kesehatan, Legislator Kalteng yang tergolong masih muda itu menyatakan akan ikut langsung demonstrasi besar-besaran di DKI Jakarta pada 2 Oktober 2019 nanti.

“Saya ikut demonstrasi besar-besaran bersama serikat buruh di Jakarta itu, sebagai bentuk pembelaan bagi rakyat kecil,” kata Bryan.

Baca Juga: Cegah Karhutla, Pemkab Bartim Bentuk Tim Patroli

Baca Juga: Orang ke-3 dan Masalah Ekonomi Picu Perceraian di Teweh

Baca Juga: Setelah Jadi Parkir Mobil, Kini Water Front City Ditempati Becak Mangkal

Baca Juga: Mati Suri,Ratusan Ormas Bakal Diverifikasi

Sumber: Antara
Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner