Kalsel

Tularkan Semangat Bung Karno Lewat Literasi

apahabar.com, BANJARMASIN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispersip) Kalsel serius menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi…

Featured-Image
Kegiatan Internalisasi pemikiran proklamator Bung Karno dan Sosialisasi perpustakaan. Foto-apaabar.com/Musnita Sari

bakabar.com, BANJARMASIN - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispersip) Kalsel serius menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi bagi masyarakat era digitalisasi ini.

Tidak hanya menyentuh langsung ke daerah-daerah yang tidak terjangkau lewat perpustakaan kelilingnya, Dispersip Kalsel juga bersinergi dengan beberapa UPT Perpustakaan daerah lainnya.

Kali ini, Dispersip Kalsel menjadi salah satu dari 14 provinsi di Indonesia yang berkesempatan melaksanakan kegiatanInternalisasi pemikiran proklamator Bung Karno dan Sosialisasi perpustakaan. Kegiatan ini merupakan kerjasama dengan Perpustakaan Nasional RI – UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno yang digelar di Hotel Roditha, Selasa (27/8).

"Jadi kegiatan ini untuk memproklamirkan nilai-nilai proklamator Bung Karno, bapak bangsa sekaligus presiden RI," ungkap Sekretaris Dispersip Kalsel M Ramadhan kepada awak media.

300 peserta yang hadir diharapkan akan menghasilkan semangat juang Bung Karno.Kegiatan ini juga sekaligus sebagai promosi perpustakaan dalam hal literasi untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan Indonesia.

Menjadi narasumber,Kepala Bidang Pelayanan Informasi dan Kerjasama Perpustakaan Proklamator Bung Karno Kota Blitar, Agus Sutoyo menyampaikan agenda ini merupakan program prioritas nasional. Perpustakaan Bung Karno ucapnya, mempunyai tugas pokok dalam menginternalisasi pemikiran-pemikiran nasionalisme tokoh yang paling berpengaruh di Indonesia tersebut.

"Tugas pokok kami untuk mengangkat koleksi-koleksi yang berkaitan dengan Bung Karno. Termasuk buku bacaan yang pernah beliau baca pada masa itu," paparnya.

Sedikitnya ada 7 ribu judul buku yang berkaitan dengan Presiden Indonesia pertama itu. Kharismatik tidak hanya dimiliki Bung Karno, tokoh-tokoh lain pun juga memiliki andil dalam menyatukan NKRI.

"Apa yang pernah disampaikan Bung Karno tidak boleh dilupakan oleh sejarah. Generasi milenial harus tahu siapa sih pemimpin Indonesia sebelumnya. Bahaya kalau mereka tidak mengenal," tuturnya

Agus mengatakan, pemikiran hebat para tokoh nasional seperti Sukarno atau Suharto berangkat dari membaca. Dia mengisahkan, salah satu naskah kuno yang memberikan inspirasi dalam mendirikan dan memajukan Indonesia adalah Naskah Negara Kertagama.

Dalam kitab tersebut, sosok Patih Gajah Mada adalah tokoh yang disegani dalam menyatukan Nusantara. Suharto menanamkan nilai strategi militernya yang terinspirasi dari Patih Gajah Mada.

"Terlepas dari kisah politiknya. Berbicara soal sejarah, perpustakaan harus mengemas dengan menyimpan berbagai koleksi yang mendukung sejarah tadi. Sehingga akan terus tercatat oleh generasi di masa depan," kata Agus.

Dalam 3 tahun terakhir, sesuai dengan visi misi Gubernur Kalsel yaitu bergerak. Dispersip Kalsel juga telah membuktikannya lewat berbagai kegiatan yang dikerjakan. Terlebih pemerintah mendukung sepenuhnya lewat pemberian anggaran.

Ramadhan menyebut ada penambahan alokasi anggaran untuk kegiatan dariAnggaranPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupunDana Alokasi Khusus(DAK).

"DAK tahun 2019 sebesar 17,5 miliar dan tahun 2020 naik menjadi 18,5 miliar. Artinya aka nada pembangunan gedung dan kegiatan-kegiatan rutin lainnya yang dilakukan oleh perpustakaan," ungkapnya mengakhiri.

Baca Juga: Tak Masuk APBD Murni, Pilkada 2020 Kabupaten Banjar Hambar

Baca Juga: 35 Anggota DPRD Tala Dilantik, Berikut Daftar Namanya

Reporter: Musnita Sari
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner