bakabar.com, BATULICIN – Sejumlah wilayah di Kabupaten Tanah Bumbu dinilai masih rawan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla). Tiga wilayah itu berada di Kecamatan Satui, Kusan Hulu, dan Kusan Hilir.
“Berdasarkan data dari satelit aquaterra, ada tiga hotspot yang terdeteksi hari ini,” ungkap Kepala BPBD Tanah Bumbu, Eryanto Rais, kepadabakabar.com, Rabu (07/08).
Eryanto mengungkapkan dibanding 2018, kasus Karhutla pada 2019 jauh menurun. Sejauh ini, Karhutla baru terjadi di Kecamatan Batulicin dan Kusan Hilir. Sementara pada 2018, ada 61 hektare lahan yang terkena Karhutla di Kecamatan Kusan Hilir, Batulicin, dan Satui.
Menurut Eryanto Rais, keberhasilan penanganan Karhutla ini tak terlepas dari upaya BPBD Tanah Bumbu dalam mensosialisasikan bahaya Karhutla dan larangan membuka lahan dengan cara membakar.
Sosialisasi tersebut dilakukan melalui berbagai media seperti spanduk peringatan, baliho, pamflet, media sosial, dan lewat siaran radio melalui Radio Swara Bersujud milik Pemkab Tanah Bumbu.
Sebagai pembekalan, BPBD Tanah Bumbu memberikan pelatihan kepada para relawan yang disebut sebagai Masyarakat Peduli Api. Melalui pelatihan itu, mereka diberi pengetahuan dan wawasan terkait cara menangani Karhutla.
Pelatihan itu melibatkan aparatur kecamatan dan desa, pelajar, dan anggota Pramuka yang berada di daerah rawan bencana Karhutla. Melalui pelatihan dan sosialisasi yang dilakukan, BPBD Tanah Bumbu berharap peristiwa Karhutla tak banyak terjadi di Kabupaten Tanah Bumbu.
"Kami berharap tahun ini tak banyak kejadian Karhutla," tandas Eryanto.
Baca Juga: Kondisi Kesehatan Petugas Posko Karhutla Landasan Ulin Turut Dipantau
Baca Juga:Jokowi Beri Arahan Pengendalian Karhutla 2019 di Istana Negara
Reporter: Puja Mandela
Editor: Muhammad Bulkini