Kalsel

Ribuan Hektar Hutan dan Lahan di Kalsel Terbakar, Kabupaten Tapin Terluas

apahabar.com, BANJARMASIN – Hingga 19 Agustus 2019, kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih ‘menghantui’ Kalimantan…

Featured-Image
Ilustrasi pemadaman karhutla. Foto-Medcom.id

bakabar.com, BANJARMASIN – Hingga 19 Agustus 2019, kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih ‘menghantui’ Kalimantan Selatan (Kalsel).

Sejauh ini, Kabupaten Tapin masih menjadi daerah dengan titik hotspot api terbanyak dan terluas di Banua.

Bahkan, mencapai 90 titik hotspot api dengan luasan jumlah lahan terbakar sekitar 263,6 hektar.

“Tapin masih menjadi Kabupaten terluas untuk kasus Karhutla di Kalsel,” ucap Kepala Pelaksana BPBD Kalsel Wahyuddin kepada bakabar.com, Selasa (20/8) sore.

Kedua, disusul Tanah Laut (Tala) dengan jumlah titik hotspot api sekitar 24 atau seluas 232,06 hektar.

Kemudian, disusul Balangan dengan titik hotspot api sebanyak 4 atau seluas 163,91 hektar.

Adapun daerah lainnya, seperti Banjarbaru 125, 64 hektar, Banjar 120, 87 hektar, Hulu Sungai Selatan 112,19 hektar, Tanah Bumbu 94,1 hektar.

“Ditambah kabupaten lainnya, sehingga total keseluruhan hutan dan lahan terbakar mencapai 1.324,17 hektar,” ungkapnya.

Sebelumnya, pemerintah pusat dan daerah kian serius melakukan penanggulangan Karhutla.

Terbukti, dari anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat maupun daerah mencapai miliaran rupiah.

Dana itu bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kalsel sekitar Rp400-600 juta dan bantuan BNPB berkisar kurang lebih Rp800 hingga Rp1,2 Miliar.

“Ya, untuk 2 bulan pertama menggunakan APBD Kalsel, sedangkan 2 bulan berikutnya dibantu BNPB. Mengingat, masa siaga darurat selama 4 bulan,” ucap Kepala Pelaksana BPBD Kalsel Wahyudin, Jumat (16/8) lalu.

Adapun dana yang bersumber dari APBD Kalsel hanya untuk uang lelah, makan, BBM tangki dan mesin.

“Sedangkan biaya lainnya bersumber dari sana bantuan BNPB,” bebernya.

Terbaru, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali menambah satu helikopter jenis MI-8 ke Kalsel. Sehingga jumlah keseluruhan terdapat 4 buah helikopter.

“Namun anggaran operasional helikopter tak pernah dijelaskan ke BPBD. Kalau hanya sebagai pengguna saja,” pungkasnya.

Baca Juga: Meski Berpotensi Hujan, Ancaman Karhutla Masih Membayangi Kalsel

Baca Juga: Update Karhutla, Hari Ini BMKG Deteksi Belasan Hotspot

Baca Juga: Tim BNPB Pusat Pantau Posko Karhutla Kodim Martapura

Baca Juga: Dana Penanggulangan Karhutla di Kalsel Miliaran Rupiah

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner