Kalsel

Pilbup HST, Yazid Pede Hadapi Kuda Hitam: Ibarat Persebaya, Saya Boneknya

apahabar.com, BARABAI – Belum lagi dimulai, para bakal calon peserta di Pemilihan Bupati Hulu Sungai Tengah…

Featured-Image
Abu Yazid Bustami, dan H Zanie. Foto-Dok. apaahabar.com

bakabar.com, BARABAI – Belum lagi dimulai, para bakal calon peserta di Pemilihan Bupati Hulu Sungai Tengah (Pilbup HST) tahun depan sudah bergerilya menggalang dukungan.

Ada dua nama santer dikabarkan menuju HST-1. Keduanya Abu Yazid Bustami, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) HST, dan Akhmad Rozanie Himawan Nugraha atau kerab disapa H Zanie, Politikus Partai Nasdem.

Nama Yazid belakangan ini jadi buah bibir karena siap maju melalui jalur perseorangan atau independen.

Sementara H Zanie, anggota DPRD Banjar itu digadang jadi kuda hitam mengingat elektabilitasnya yang terus meningkat.

Namun Yazid yang lima tahun lagi akan memasuki masa purna-tugas sebagai abdi negara tak kalah optimis. Relawannya sudah banyak mengumpulkan E-KTP.

“Modal nekat saja. Adalah kawan-kawan sedikit yang bisa membantu menuju HST-1. Itulah yang menginsiprasi dan menambah semangat. Ibarat Persebaya, saya Bonek-nya,” aku Yazid kepada bakabar.com di ruang kerjanya.

Perhari, relawan pria kelahiran 1964 itu mampu mengumpulkan 50 hingga 100 e-KTP di tingkat desa maupun kecamatan se-HST. Bahkan ada yang sukarela menyerahkan KTP ke relawannya.

“Tim relawan sudah terbentuk. Tersebar di seluruh Kecamatan dan sebagian desa di HST untuk mengumpulkan KTP,” jelas pria yang pernah menduduki 8 jabatan strategis di Pemkab HST itu.

Mereka, kata Yazid, bekerja bukan sekadar mengumpulkan KTP tapi juga menanyakan apakah benar-benar ikhlas mendukung.

Untuk saat ini, Yazid mengaku tidak bisa leluasa karena ia masih berstatus sebagai ASN. Namun, dia akan mengambil sikap untuk mengajukan pensiun dini jika dukungan terpenuhi.

Sementara targetnya adalah mengumpulkan dukungan 10 persen dari DPT atau kurang lebih 19.100 ribu KTP di HST.

“Jika dukungan terpenuhi akhir Oktober, kita akan mengajukan pensiun. Jika belum cukup, maka diperpanjang sampai Januari,” ujar Yazid.

Dia menawarkan visi-misi yang berkaitan dengan keinginan masyarakat. Konsistensinya berkaitan dengan HST bebas tambang.

“Selain itu juga ada kajian ekonomi masyarakat dan revitalisasi sungai,” terang Yazid.

Dia pun tak menutup diri terhadap partai politik yang memberikan dukungan untuk mengusungnya.

Lantas bagaimana dengan H Zanie? Rupanya ia masih menunggu restu dari sang Ibu.

"Mama ini saya suruh untuk istikharah. Saya pun demikian. Kalau saya sudah dapat restu dari mama, kita akan gaspol," kata Zanie saat ditemui bakabar.com saat selamatan kedai kopi dan wifi gratis Relawan Dingsanak H Zanie belum lama ini.

Dia bertekad untuk memajukan HST, dengan merangkul semua pihak. Bahkan belum lama ini, Zanie mengundang kepala desa se-HST dan blusukan ke para pedagang di HST

"Lebih baik kita punya kawan sebanyak-banyaknya agar kehadiran saya di sini tidak menjadi ancaman bagi pihak lain, mari kita sama-sama membangun HST," tegas Zanie.

Sekretaris Wilayah Nasdem sekaligus Ketua Badan Pemenangan Pemilu Nasdem Kalsel itu juga mengakui telah melakukan deal-deal dengan partai lain untuk berkoalisi. Bahkan hingga ke pengurus partai pusat.

Zanie pun memiliki program kerja jika nantinya terpilih, yakni memberi perhatian lebih pada sektor pertanian dan peternakan.

Terpisah, Relawan Dingsanak Haji Zanie menargetkan 50 ribu anggota di tahap awal peluncuran komunitas. Komunitas ini sudah aktif di berbagai media sosial dan menggelar berbagai kegiatan.

Seiring dengan naiknya elektabilitas Haji Zanie, Yanoor pencetus relawannya mengatakan target tersebut sejalan program kerja yang akan dilaksanakan pihaknya.

“Kita optimistis mencapai target tersebut, di samping saat ini sudah terbentuk relawan hingga desa bahkan rukun tetangga, keinginan bergabung bahkan datang dari individu hingga perkumpulan yang ada di masyarakat, dan data anggota yang masuk terus diinventasir,” kata Yanoor via pesan singkat, belum lama ini.

Perekrutan anggota relawan tersebut memang tidak bisa dilakukan serta merta tanpa perencanaan dan pengorganisasian yang baik.

Relawan, kata dia, juga tak ingin terlena dengan hasil survei dan polling yang menempatkan Haji Zanie mengungguli nama-nama lain yang beredar di masyarakat.

Sebagai informasi, pendaftaran bakal calon independen dibuka pada Maret 2020. Setelah dilakukan seleksi administrasi, calon akan ditetapkan pada April 2020.

Baca Juga: Hari ini, DPRD Kalsel Mengesahkan Dana Pilkada Kalsel Tahun 2020

Baca Juga: Diisukan Maju Pilkada Tanbu, Said Akhmad Mengaku Belum Siap

Reporter: HN Lazuardi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner