bakabar.com, BANJARMASIN- Keinginan agar Kalsel dipercaya menjadi Ibu Kota Indonesia, mengharuskan seluruh elemen pemerintah daerah ini putar otak.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalsel, Nurul Fajar Desira menawarkan kalau pihaknya bisa menyulap eks lokasi tambang menjadi Ibu Kota baru dan pusat pemerintahan negara.
“Dengan teknologi saat ini, bekas tambang bisa ditimbun, direklamasi, dihijaukan atau dijadikan danau bisa juga sebagai tempat wisata,” ucap Nurul Fajar Desira saat ditemui, Senin (5/8).
Dia menjelaskan, sesuai permintaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pihaknya telah merekomendasikan lokasi yang tidak tersentuh oleh tambang untuk pembangunan calon ibu kota.
“Rata-rata tambangkan pakai Izin Usaha Pertambangan (IUP). Kalau memungkinkan IUP itu bisa kita (Pemprov Kalsel) tarik,” tekannya.
Namun, secara rinci dia tidak mau menyebut lokasi tanah mana yang direkomendasi ke Bappenas sebagai tempat Ibu kota baru. Secara garis besar lahan adalah milik pemerintah atau bukan milik perusahaan bahkan perseorangan.
“Yang jelas tanah adalah milik pemerintah, perusahaan pun mengantongi izin pakai jika ditanami. Selain itu, tanahnya pun keras,” sebutnya.
Salah satu yang diminta dalam rekomendasi Bappenas adalah lokasi tanah keras atau bukan daerah rawa atau gambut. Fajar mengatakan hal tersebut untuk menghemat anggaran pembangunan Ibu Kota baru.
Jika ditotal, katanya, untuk lokasi Ibu Kota perkiraan akan memakai sebanyak 40 ribu hektare lahan. Sedangkan Kalsel telah merekomendasikan berkali-kali lipat dari jumlah tersebut, yakni 300 ribu hektare lahan.
Fajar juga mempresentasikan infrastruktur penunjang jika Kalsel dipercayakan sebagai lokasi ibukota seperti misalnya 5 bandara yang terletak di beberapa titik strategis. Memiliki empat pelabuhan laut dan sebagainya.
Baca Juga: Gubernur Kaltim ke Jakarta Hari Ini, Kalsel Pasrah Soal Ibu Kota?
Baca Juga: Beri Efek Positif ke Kalimantan, NasDem Dukung Pemindahan Ibu Kota
Baca Juga: MUI Kalteng Kaji Dampak Pemindahan Ibu Kota Negara
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Syarif