Nasional

Hari Masyarakat se-Dunia, Kenang 20 Tahun Penindasan

apahabar.com, BANJARMASIN – Hari ini merupakan Hari Masyarakat Adat se-Dunia 2019. Tepatnya, mengenang sebuah peristiwa 20…

Featured-Image
Foto-Ilustrasi masyarakat adat

bakabar.com, BANJARMASIN – Hari ini merupakan Hari Masyarakat Adat se-Dunia 2019. Tepatnya, mengenang sebuah peristiwa 20 tahun silam.

Di mana utusan Masyarakat Adat dari seluruh pelosok Nusantara bersama para pejuang hak-hak Masyarakat Adat berkumpul di Hotel Indonesia, Jakarta.

Mereka menyatukan tekad dan langkah melalui Kongres Masyarakat Adat Nusantara.

Kongres pertama ini mendeklarasikan Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara. Kemudian bersepakat membentuk Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) sebagai wadah perjuangan.

Merebut kembali kedaulatan Masyarakat Adat sebagai warga negara yang setara dengan warga negara lain.

“Yang mana sebagai penyandang hak-hak konstitusional di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sesuai amanat UUD 1945,” ucap Ketua AMAN HST, Rubi kepadabakabar.com, Jumat (9/8) sore.

Bangkit dan bersatu mewujudkan Masyarakat Adat serta bangsa Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi maupun bermartabat secara budaya.

Selama puluhan tahun sejak Indonesia merdeka, Masyarakat Adat masih terus mengalami berbagai bentuk penindasan, pengabaian dan perampasan atas hak-hak asal-usulnya.

Kemerdekaan Indonesia sebagai negara dan bangsa di tahun 1945 tidak otomatis membebaskan Masyarakat Adat dari beragam bentuk penjajahan.

“Dengan penuh harapan, kita menyerahkan langkah kepada Sang Pencipta Alam Semesta, Tuhan Yang Maha Kuasa dan bermohon restu para Leluhur Masyarakat Adat, agar tidak ada lagi ketidakadilan bagi masyarakat adat di seluruh Nusantara umumnya dan Kalimantan Selatan khususnya,” harap Pemuda asal Desa Juhu tersebut.

Asa itu terus diukir di atas sebuah regulasi, yakni agar disahkannya Peraturan Daerah (Perda) terkait Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat serta wilayah adat di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Kemudian, pengelolaan wilayah adat dapat bekerjasama dengan Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Desa serta organisasi masyarakat lainnya.

“Akhirnya, kepada semua Masyarakat Adat di Nusantara, selamat merayakan Hari Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara, 20 Tahun AMAN dan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia,” ucapnya.

“Kita harus terus tanggap membela, aktif melindungi dan cepat melayani Masyarakat Adat dimana pun. Untuk itu kita harus terus kuat,” tandasnya.

Baca Juga: Nah, ASN Bakal Boleh Kerja di Rumah

Baca Juga: Hari Ini, Jemaah Haji Menuju Arafah

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner