bakabar.com, BANJARMASIN – Jelang Iduladha 1440 Hijriah, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (KP3) Kota Banjarmasin menjamin 2.000 hewan kurban tak ada menderita penyakit menular.
Sejak kedatangan dari pelabuhan, hewan ternak tersebut rutin menjalani pemeriksaan di Rumah Potong Hewan (RPH), Jalan Tembus Mantuil.
Hewan ternak diperiksa mulai dari mulut, gigi, telinga dan kondisi fisik lainnya. Petugas juga menyaksikan penurunan hewan dari kapal menuju RTH.
“Kita memeriksa sapi dan kambing kurban di RPH Basirih. Alhamdulillah tak ada penyakit. Adanya cuma kelelahan,” kata Kepala Seksi Medik Veteriner Dinas KP3 Banjarmasin Dr Annang Dwijatmiko dijumpai di UPTD RTH, Selasa (6/8).
Menurut Anang, penyebab kelelahan yang dialami hewan kurban tersebut karena faktor pengiriman menggunakan kapal laut.
Ratusan hewan yang dikirim dari Pulau Jawa dan Nusa Tenggara Barat (NTB) menempuh jarak yang cukup jauh untuk sampai ke Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
Ganasnya goncangan gelombang air laut ikut memengaruhi mental hewan ternak. Kondisi demikian menyebabkan hewan mabuk laut.
“Hewan yang lelah karena mabuk laut itu kita istirahat beberapa hari dulu. Setelah itu baru kita potong untuk dikorbankan,” ujar Anang.
Ia juga menyampaikan tak hanya mental yang memengaruhi kondisi hewan kurban sebelum pelaksanaan proses pengiriman ke RTH Basirih.
Fisik yang tidak sehat dan sempurna karena benturan sesama hewan saat berada dalam bagasi kapal laut pun menjadi faktor pemicu lain.
Cacat fisik terhadap hewan kurban menyebabkan hewan tak bisa dikorbankan saat momentum Iduladha nanti.
“Hewan yang cacat tidak bisa dikurbankan. Dijual biasa saja seperti daging biasanya,” ungkapnya.
Anang menjamin kesehatan hewan kurban tak hanya saat di RTH Basirih saja. Dinas terus melakukan pengawasan terhadap persediaan dan kesehatan hewan kurban sampai H+3 Iduladha.
"Hingga sekarang, kami sudah bergerak, kemudian pada hari pertama pemotongan 11 Agustus hingga hari ketiga kita masih melakukan pengawasan di tempat pemotongan," katanya
Dalam pengawasannya dibagi menjadi tim di lima wilayah pada lima kecamatan yang akan diakomodir dan diisi lima hingga sepuluh orang per kelompok.
"Setiap kecamatan ada satu tim yang turun. Mungkin yang paling banyak di Banjarmasin Tengah," terangnya.
Di kawasan itu terdapat banyak tempat ibadah yang cukup besar menampung hewan kurban. Seperti Mesjid Sabilal Muhtadin, Al Jihad dan lain lain.
Baca Juga: Ketersediaan Hewan Kurban di Kabupaten Banjar Terpenuhi, 3 Persen Dinyatakan Cacingan
Baca Juga:MUI Kalsel: Orang yang Berkurban Paling Afdol Menyembelihnya
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah