bakabar.com, BANJARMASIN - Masih dalam bulan yang sama, musibah kebakaran kembali terjadi di kawasan komplek UKA Kelurahan Basirih, Kecamatan Banjarmasin Barat. Dini hari tadi, warga yang masih terlelap harus dikagetkan dengan api yang melalap rumah-rumah, tepat di depan PT Wijaya Triutama Plywood Industry.
"Kemaren (7/8) saya yang kena, sekarang warga-warga saya yang jadi korban. Ya begitu, setengah bulan dua kali kejadian musibah yang kami alami," ucap Ketua RT 04, Sumardi kepadabakabar.com, Sabtu (24/8) pagi.
Sumardi mengungkapkan, api bermula dari sebuah rumah kosong yang tak berpenghuni. Dia memperkirakan, penyebab timbulnya api adalah korsleting listrik.
"Dari rumah kosong, orangnya sudah tidak tinggal di sana lagi tapi listriknya tidak pernah mati. Perkiraan saya sih akibat listrik itu," ujarnya
Butuh waktu satu jam lebih bagi petugas untuk memadamkan api, sebab keterlambatan untuk mendapatkan akses air. Menurut laporan warga, pihak perusahaan terkesan tidak tanggap dalam memberikan izin menuju hidran kebakaran dalam kondisi darurat.
"Ini masih simpang siur, karena tentu perusahaan juga tidak semudah itu membiarkan orang keluar masuk (perusahaan). Resikonya lebih besar lagi," ungkapnya.
Menanggapi desas-desus yang terlanjur beredar, pihak PT Wijaya Triutama Plywood Industry mengadakan pertemuan dengan warga untuk mendapatkan solusi dari musibah ini.
Dari data yangbakabar.comterima, kebakaran terjadi pada pukul 04.15 wita menghanguskan 7 buah rumah dan 1 buah kios di RT 01, 03 dan 04, yang terdiri dari 8 Kepala Keluarga (KK) dan 25 jiwa. Api cepat membesar sebab mayoritas bangunan terbuat dari kayu. Meminjam data BPBD Kota Banjarmasin, kerugian ditaksir sebesar Rp 292.760.000.
Baca Juga: Penyebab Kebakaran di Trisakti Diselidiki, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta
Baca Juga: Trisakti Membara, 7 Rumah dan 1 Kios Hangus Dilalap Api
Baca Juga: Kebakaran Alalak Selatan, Dinsos Kalsel Salurkan Bantuan Ratusan Juta
Baca Juga: Kebakaran Hebat di Pasar Pandang Pelaihari, Diduga Bermula Dari Toko Elpiji
Reporter: Musnita Sari
Editor: Syarif
