bakabar.com, PELAIHARI – Kecamatan Bati-Bati, Jorong dan Tambang Ulang 'penyumbang' terluas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Tanah Laut (Tala).
Dari Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Tala, ada 252,16 hektar lahan terbakar dari 146 kejadian.
Kepala BPBD Tala, HM Kusri mengatakan, kalau dari rata-ratanya 1,73 hektar, berarti setiap kali kejadian tim satgas operasi karhutla mampu menangani karhutla. "Sehingga kejadian itu tidak sampai menyebar luas," ujar Kusri, Selasa (20/08).
Ia menjelaskan setiap kecamatan ada posko tanggap darurat bencana. "Posko itu adalah posko gabungan. Jadi setiap kejadian satgas bisa langsung terjangkau ke titik lokasi kebakaran dengan cepat," beber Kusri.
Memang, kata dia, personil karhutla dirasa kurang. "Kita hanya ada 38 personil. Namun demikian kita tidak sendiri ada TNI Polri, Damkar, Manggala Agni dan KPH yang membantu sehingga tugas dapat diatasi saat ada kejadian," katanya
Selain personel, mobil tangki air juga sudah disiapkan. Bahkan isinya juga sudah ada. Mengapa dilakukan seperti itu untuk menghindari tidak tersedianya sumber air di lokasi kejadian.
Kepala BPBD Tala ini juga mengatakan ini tugas bersama mengurangi kejadian supaya menurun. "Kita bersama TNI dan Polri telah melaksanakan sosialisasi tentang larangan membakar hutan dan lahan untuk keperluan apapun," tegasnya.
Baca Juga:Meski Berpotensi Hujan, Ancaman Karhutla Masih Membayangi Kalsel
Baca Juga:Dana Penanggulangan Karhutla di Kalsel Miliaran Rupiah
Reporter: Ahc14
Editor: Syarif