bakabar.com, BANJARMASIN – Sukses curi poin di dua laga tandang, jadi awal bagus bagi Yunan Helmi sebagai pengganti Jacksen F Tiago di Barito Putera. Namun, tantangan berat kini menghadang penyandang lisensi pelatih tertinggi di level Asia, Pro A AFC tersebut.
Dua lawan itu masing-masing Persebaya Surabaya dan Bali United. Saat ini tim Laskar Antasari kini berada Sidoarjo sebelum menuju Surabaya, karena laga melawan tim berjul Bajul Ijo tersebut digelar Selasa (09/07/2019).
Sejatinya laga ini digelar pada 15 Juni lalu. Namun karena bertepatan dengan agenda uji coba timnas Indonesia, maka ditunda jadi 9 Juli.
Meski kondisi Persebaya tak jauh seperti Barito alami, namun tetap saja bukan lawan yang mudah dikalahkan. Apalagi, laga ini disaksikan langsung oleh ribuan Bonek di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Kekalahan 4-0 dari Persib, membuat Persebaya ingin mencari tumbalnya.
Setelah menghadapi Persebaya, serdadu Laskar Antasari kembali ke Martapura untuk menyambut ke datangan pimpinan klasemen sementara Liga 1, Bali United. Musim lalu, Barito tak pernah menang jika melawan Bali United.
Dari dua pertemuan, Barito yang masih di bawah asuhan Jacksen F Tiago hanya dapat bermain imbang 1-1 di Stadion 17 Mei Banjarmasin. Sedangkan ketika bertandang ke markas Bali, Barito menyerah 2-0.
Yunan sendiri melihat betapa sakitnya kekalahan itu. Namun, Yunan tampaknya tak mempedulikan hitungan di atas kertas. Ia lebih fokus menjaga kondisi tim yang telah kembali bangkit, meski belum sekali pun meraih kemenangan.
Magis Yunan telah membuat Barito sukses membawa pulang dua poin. Usai Barito menahan imbang PSIS Semarang (0-0) dan Perseru Badak Lampung FC (3-3). Yang menarik, Yunan nyaris membuat Rizky Pora dkk memenangi laga. Seperti bermain di Stadion Sumpah Pemuda, Bandar Lampung, kemarin, yang berakhir dengan skor 3-3.
“Pasti rasa syukur kami ucapkan atas hasil yang telah didapat. Memang ada beberapa yang masih harus diperbaiki. Karena dalam sepakbola sedikit saja kesalahan selama 90 menit bisa terjadi gol,” ujar Yunan dalam sesi konferensi pers usai laga melawan Badak Lampung.
“Terlepas dari itu, saya mengapresiasi pemain. Karena memberikan hiburan yang sama dengan Badak Lampung. Sehingga membuat sepakbola Indonesia bagus dan semakin berkembang,” ungkap Yunan.
Paling penting saat ini, kata Yunan bagaimana menyemangati para pemain dan menyampaikan bahwa mereka mampu untuk keluar dari masalah ini.
Memang, tugas itu lebih utama. Mengingat perannya sebagai pengganti. Apalagi dalam pemilihan pemain, tertuma legiun asing Laskar Antasari, banyak ditentukan oleh Jacksen.
Yunan tak bisa memilih. Ia hanya bisa tak memainkan Arthur Vieira dalam dua laga debut perdananya sebagai pelatih kepala di Liga 1 2019 ini. Di samping itu, memaksimalkan peran Rafael Silva meski hanya sebagai pemain pengganti. Ya, baik saat melawan PSIS maupun ketika menghadapi Badak Lampung, Rafael baru masih di babak kedua.
Yunan sudah menegaskan pemain ditentukan melihat kondisi kesiapannya. Selanjut di lapangan ia memberikan pemain untuk mengeluarkan segala kemampuannya. “Saya memberikan kebebasan untuk pemain berimajinasi, berkreasi di lapangan seperti apa,” pungkasnya.
Selain dua laga berat melawan Persebaya dan Bali United, selama Juli ini Barito juga akan dua laga away masing-masing menghadapi tuan rumah Borneo FC, 18 Juli 2019, dan PSS Sleman, 27 Juli 2019. Namun sebelum menghadapi PSS Sleman, Barito lebih dulu menjalu Persela Lamongan, 22 Juli 2019.
Untuk laga kandang Barito sendiri akan digelar di Stadion Demang Lehman. Pasalnya Stadion 17 Mei Banjarmasin dalam tahap rencana renovasi.
Baca Juga: Tanggapan Yunan Soal Penalti Badak Lampung FC
Baca Juga: Alasan Yunan Tak Menurunkan Gavin Kwan Adsit Saat Hadapi Badak Lampung FC
Reporter: Fatur RahmanEditor: Ahmad Zainal Muttaqin