Sport

Penilaian Yunan Pasca 7 Laga Bersama Barito

apahabar.com, SLEMAN – Usai meladeni PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sabtu (27/07/2019), pelatih Barito Putera, Yunan…

Featured-Image
Pelatih Barito Putera, Yunan Helmi. Foto-Instagram

bakabar.com, SLEMAN – Usai meladeni PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sabtu (27/07/2019), pelatih Barito Putera, Yunan Helmi dicecar sejumlah pertanyaan tajam oleh awak media. Namun, hasil imbang 2-2 di pekan ke-11 Shopee Liga 1 2019 tersebut, bagi Yunan sudah cukup.

Yunan sudah 7 laga menangani Barito pasca ditinggal pergi Jacksen F Tiago ke Persipura, dengan kondisi tim terpuruk.

Baca Juga: Kembangkan Olahraga Futsal, Akademi DHJ Plus Rangkul Pemain Jalanan

Laga pertama Yunan sebagai pelatih Barito yakni menghadapi tuan rumah PSIS Semarang yang berakhir imbang 0-0 di bulan Juni.

Lalu hasil serupa juga kembali didapat di periode bulan Juli. Masing-masing melawan Perseru Badak Lampung FC (3-3) dan Persebaya Surabaya (2-2). Tiga laga itu harus dilalui di kandang lawan.

Setelah itu, baru Barito sukses meraih kemenangan perdana, saat menjamu Bali United di Stadion Demang Lehman, 1-0. Tapi, sayangnya kemenangan itu, tak menular ketika menghadapi Borneo FC. Barito menyerah 4-3.

Pasca kekalahan tersebut, Barito kembali ke SDL menjamu Persela. Berupaya untuk bangkit, Barito pun harus puas bermain 0-0.

Terakhir rangkaian laga bulan Juli ditutup di markas PSS Sleman, kemarin. Menghadapi juara Liga 2 2018 tersebut pastinya tidak mudah bagi Barito.

Mengingat tiga pemain absen akibat akumulasi kartu; pemain asing Rafael Silva, Rony Baroperay dan Dandi Maulana.

Yunan mengakui, jika kondisi itu bukan lah satu-satunya jadi kendala yang dihadapinya sebagai pelatih untuk mengangkat prestasi Barito.

Disamping, harus memulihkan internal tim, ia juga harus melihat kondisi fisik pemain, karena ada yang cedera. “Ketika saya ditunjuk menjadi pelatih kepala, Barito hanya melakukan persiapan selama 22 hari menjelang pertandingan,” kata Yunan pada sesi jumpa pers yang terekam official pertandingan PSS Sleman, kemarin.

“Itu belum termasuk recovery. Kadang istirahat dua sampai tiga hari, lalu tanding lagi, itu lah problem kami. Disamping itu, kami tidak tampil dengan pemain terbaik, ada akumulasi kartu, dan cedera, selalu begitu,” lanjutnya.

Tapi Yunan tetap bersyukur karena dalam 7 laga pertandingan terakhir ini dapat dilalui cukup baik. “Terutama empat kali away, semuanya masing-masing kita dapat poin 1. Tapi memang ketika melawan Borneo kemarin harusnya kita bisa ambil poin, tapi yah…kita tetap syukuri. Karena kita harus menatap ke depan dan seterusnya,” ungkap Yunan setengah menyesal.

Sejak pertama menangani Barito, Yunan harus kehilangan Bayu Pradana. Lalu, kondisi Gavin Kwan Adsit naik-turun, sehingga tak memungkinkan dipaksakan tampil.

Kemudian akhir-akhir ini, badai akumulasi kartu menerpa tim. Tercatat, lima pemain inti tak bisa dimainkan; Doni Monim, Arthur Vieira, Rafael Silva, Rony Baroperay, dan Dandi Maulana.

Bayangkan, dengan kondisi tim yang sejatinya ia hanya meneruskan tongkat estapet Jacksen, harus dihadapkan oleh ekspektasi dan tuntutan tinggi dari manajemen dan fans. Otomotis Yunan, tak bisa berbuat banyak.

Yang dilakukannya, selain memotivasi dan evaluasi setelah laga, lalu merotasi pemain. Mulai dari mengembalikan posisi Lukas Silva sebagai gelandang bertahan, bukan bek tengah. Memarkir Arhur Vieira, kemudian memasang duet Dandi-Monim sebagai bek tengah. Bahkan, keputusan berani mencadangkan kapten Rizky Pora.

Lalu, memberikan kepercayaan kepada pemain cadangan mengisi line up. Seperti Adi Setiawan dan Ferdiansyah. Disamping itu, menyerahkan penunjukan kiper secara penuh kepada pelatih Ismairi.

“Saya pikir sih, Barito tidak ketergantungan kepada satu pemain, walau pun itu pemain asing sekali pun. Itu selalu kami berikan masukan kepada pemain. Artinya siapa pun yang siap dalam kondisi terbaik itu yang bermain,” papar Yunan.

“Dalam beberapa partai pun Barito kadang hanya memainkan satu pemain asing. Dan Alhamdulillah mendapat hasil positif,” lanjutnya.

Tapi, ia tetap melihat jika Rafael Silva sangat dibutuhkan dalam tim, makanya Barito merasa kehilangan. “Rafael adalah pemain berkualitas, mudah-mudahan dengan Rafael bisa bermain nanti, akan memberikan solusi terbaik buat tim kami,” ucapnya.

Meski Barito masih berada di urutan 14 dan belum sepenuhnya bebas dari jeratan degradasi, namun Yunan melihat harapan besar dari hasil didapat dari 1 kemenangan, 5 imbang, dan 1 kalah dapat diperbaiki lagi.

Sebagai arsitek lulusan terbaik kursus kepelatihan Lisensi Pro AFC, Yunan masih percaya dengan kemampuan pemain yang ada. Itu ia tegaskan ketika wartawan menyinggung soal ancaman degradasi.

“Saya berpikir, apa yang ditampilkan anak-anak bukan dari permainan terbaik mereka.
Saya masih yakin dan percaya, mereka bisa tampil lebih bagus dari yang sudah dijalani, selama 7 laga bersama saya, Alhamdulillah cukup mempunyai nilai positif,” tegas Yunan.

Sebelumnya, wartawan juga sempat menyinggung soal peran Bayu Pradana. Yunan sadar jika pemainnya itu salah satu aset nasional, namun baru diturunkan pada laga melawan PSS Sleman. Sekali pun padahal, Bayu sudah sembuh ketika Barito dihadapkan Borneo FC dan Persela.

“Sebetulnya Bayu adalah aset Timnas juga, saya berpikir begitu. Tapi ketika ia tampil dalam performa terbaiknya, saya pikir dia adalah salah satu gelandang bertahan bagus lah saat ini. Ya kita doakan saja mudah-mudahan dia terus dalam kondisi terbaik,” pintanya.

Selanjutnya, Barito akan menghadapi laga berat melawan Persib. Namun untungnya laga ini akan digelar di kandang sendiri, Stadion Demang Lehman, Minggu (04/08/2019).

Laga ini merupakan jadi pembuka empat pertarungan lainnya sepanjang Agustus. Salah satunya harus menghadapi Persipura yang kini ditangai Jacksen F Tiago.

“Persiapan melawan Persib, pastinya kita akan mengamatinya. Kalau Persib semua orang tahu, mereka mempuanyai pemain berkualitas. Akan tetapi juga pastinya kita akan memberikan yang terbaik, tidak mau lagi ibaratnya gagal lagi mendapat poin penuh di kandang. Kita upayakan faktor luck nya mereka seperti apa, posisi terbaik pemain mereka seperti apa, kita pikirkan seperti apa,” pungkasnya.

Baca Juga: Dua Kali Tertinggal, Barito Imbangi PSS

Reporter: Fathurrahman
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner