bakabar.com, BANJARMASIN – Kurang lebih 35 jam mencari, polisi akhirnya menangkap terduga pembunuh Arbani (47).
Fitriyadi alias Ifit (24) dibekuk di Jalan Benua Anyar, Banjarmasin Timur, Kamis (4/7) malam, sekitar pukul 21.00.
“Tanpa perlawanan,” jelas Kapolsek Banjarmasin Timur, Kompol Uskiansyah dikonfirmasi bakabar.com.
“Benar telah kita amankan kurang lebih 35 jam pencarian,” kata Uskiansyah lagi.
Bersama Ifit, polisi turut mengamankan sebilah parang. Sajam ini yang digunakan untuk menghabisi Arbani, yang tak lain merupakan kerabatnya sendiri.
Dari penangkapan itu, Uskiansyah mengungkapkan pelaku pembunuhan Arbani hanyalah Ifit seorang diri.
Sedangkan sang ayah, AS, yang sehari sebelumnya sudah diamankan hanya ditetapkan sebagai saksi. Usai diamankan, Ifit langsung dibawa ke Mapolsek Banjarmasin Timur guna penyelidikan.
Polisi menjeratnya dengan Pasal 351 ayat 3 KUHP terkait penganiayaan berat dengan ancaman maksimal 7 tahun penjara.
Infografis-bakabar.com/Zulfikar
Ya, kasus pembunuhan di kawasan Veteran, Kelurahan Sungai Lulut ini terjadi Rabu (3/7) siang. Melayangnya nyawa pria 47 tahun itu diyakini karena uang ganti rugi pembebasan lahan renovasi di Jembatan Sungai Gardu II.
"Iya rumah makan itu milik pelaku, mulai malam tadi dia dan korban tengah beradu mulut untuk merebutkan lahan itu. Sampai polisi datang," terang salah seorang warga RT 3, pasca-pembunuhan kepada media ini.
Adu mulut berlanjut di depan Gang Unsur, Jalan Veteran, Sungai Lulut, pukul 11 esok harinya. Di sana, Arbani tewas di tangan kerabatnya sendiri. Ia terluka di bagian jari, tangan kiri yang hampir putus dan robek di bagian pinggang.
Sebenarnya, selang sekitar 20 menit usai kejadian, korban sempat dibawa menggunakan ambulans Putra Daha menuju RSUD Ulin Daerah Banjarmasin. Namun sayang, nyawanya tidak tertolong.
Foto: Polsek Banjarmasin Timur for bakabar.com
Reporter: Riyad Dafhi R.Editor: Fariz Fadhillah
