Kalsel

Bungkus Daging Kurban, DLH Banjarmasin Tak Anjurkan Pakai Kantong Plastik

apahabar.com, BANJARMASIN – Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya Kota Banjarmasin kerap menjadi pioneer dalam setiap kebijakan. Terutama…

Featured-Image
Ilustrasi proses pemotongan daging kurban. Foto – Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya Kota Banjarmasin kerap menjadi pioneer dalam setiap kebijakan. Terutama saat mengurangi penggunaan kantong plastik di ritel dan pasar modern.

Kebijakan ramah lingkungan itu dihimpun dalam Peraturan Wali Kota Banjarmasin Nomor 18 Tahun 2016.

Momen Hari Iduladha turut diperhatikan Pemerintah Kota Banjarmasin dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Sebab dalam hari besar yang jatuh pada 11 Agustus 2019 nanti, warga kerap menggunakan kantong plastik untuk membungkus daging kurban ternak.

Makanya, Kepala Bidang Kebersihan DLH Banjarmasin, Marzuki, mengimbau masyarakat dan panitia kurban tidak memakai plastik yang tak ramah lingkungan.

Panitia diharapkan menggunakan pembungkus yang lebih ramah lingkungan, seperti daun pisang hingga besek bambu.

“Kami imbau agar panitia kurban menggunakan wadah yang ramah lingkungan, seperti daun pisang, daun talas, besek bambu, besek daun kelapa, besek daun pandan atau bahan ramah lingkungan lainnya yang mudah dijumpai," katanya.

Marzuki menjelaskan, kantong plastik merupakan jenis sampah yang membutuhkan ratusan tahun untuk terurai secara alamiah.

Apalagi, kantong plastik hitam yang merupakan hasil proses daur ulang plastik bekas pakai mengandung zat karsinogen dan berbahaya bagi kesehatan.

Sebenarnya, imbauan untuk tak memakai kantong keresek hitam ini sudah digaungkan pemerintah sejak lama.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Pemkab Tanbu Pastikan Hewan Kurban Layak Konsumsi

Pada 2009, BPOM juga pernah memberikan peringatan akan bahayanya kantong plastik keresek hitam.

“Kantong plastik kresek berwarna, terutama hitam, kebanyakan merupakan produk daur ulang. Dan dalam proses daur ulang tersebut riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui,” jelasnya.

Selain itu, dalam proses tersebut juga ditambahkan berbagai bahan kimia yang menambah dampak bahayanya bagi kesehatan.

Ia berharap Iduladha yang jatuh pada 11 Agustus 2019 ini bisa dijadikan momen kampanye ramah lingkungan.

Pemko Banjarmasin juga terus menggalakkan program penggunaan bakul purun sekali pakai di Banjarmasin bersama organisasi dan komunitas peduli lingkungan.

Baca Juga: Distribusi Hewan Kurban Lambat, RPH Banjarmasin Terancam Rugi

Baca Juga: Iduladha 1440 H, Kaltim Surplus Hewan Kurban

Baca Juga:Harga Sapi Naik, Minat Umat Islam Berkurban di Sampit Tetap Tinggi

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner