Kalsel

BI Sosialisasikan Gerakan Non-Tunai hingga Pasar Marabahan

apahabar.com, MARABAHAN – Menginjak hari kedua, tim susur sungai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan (Kpw…

Featured-Image
Tim Susur Sungai BI Kalsel menginjakkan kaki di Pasar Marbahan, Selasa pagi. Di sana mereka mensosialiasikan beragam program, mulai dari terkait uang lusuh hingga sosialisasi pembayaran non-tunai. Foto-apahabar.com/Rizal Khalqi.

bakabar.com, MARABAHAN – Menginjak hari kedua, tim susur sungai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan (Kpw BI Kalsel) akhirnya tiba di Pasar Marabahan, Barito Kuala.

Di Marabahan, mereka turut membuka stand tukar uang lusuh dan gerakan non-tunai pada masyarakat setempat. Ketua tim rombongan M Andri Rahman mengatakan, sosialisasi tentang keaslian uang dan imbauan sengaja diberikan di sana.

“Pasar salah satu tempat perputaran uang yang cukup banyak. Jadi kita ingatkan supaya menyimpan uang lebih hati-hati dan tidak meremas uang kertas setelah berbelanja,” pesannya.

Jika membawa uang kertas, pesan dia, upayakan jangan di-stapler, diremas, dibasahi, dilipat, apalagi dicoret, agar uang tak cepat lusuh.

Selain itu, Andri Cs mengenalkan sistem kerja uang elektronik yang hanya menggunakan satu buah kartu.

Selain mudah dibawa, sistem uang elektronik yang dikeluarkan bank-bank konvensional memudahkan nasabah tak lagi harus menghitung-hitung uang saat belanja atau menerima angsulan.

Jika ingin melakukan pembayaran elektronik cukup dengan memindai kode barcode yang tertera di aplikasi android.

Mendengar penjelasan itu, Izul salah seorang pedagang obat di Pasar Marabahan sempat tertegun. Pasalnya ia baru mengerti kemudahan penggunaan uang elektronik baik mengunakan aplikasi.

“Ohh iya, ternyata cukup mudah ya, gak mesti angsulan,” ucap dia.

Sebelumnya, para pejuang rupiah itu dilepas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan (Kpw BI Kalsel), Herawanto di dermaga Siring Menara Pandang Banjarmasin, Senin pagi.

Mereka yang beranggotakan 15 orang tersebut bakal menyusuri sungai Barito hingga Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Kas Keliling dan ciri-ciri keaslian uang rupiah (CCKUR) jadi bahan sosialiasi.

"Sosialisasi dan distribusi uang hingga pelosok negeri ini adalah salah satu tugas pokok BI mempertegas eksistensi rupiah di garis depan," kata Herawanto, kemarin.

Baca Juga: Cegah Penyelewengan Bansos, Kalsel Berlakukan Sistem Penerimaan Non Tunai

Baca Juga:Pertamina Segera Perluas Sistem Pembayaran Non Tunai

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner