Kalsel

Beda Persepsi Warga dan Dishub Banjarmasin Soal Tutupnya Jalan Adhyaksa

apahabar.com, BANJARMASIN – Dampak rekayasa lalu lintas karena pembangunan Jembatan Alalak I kembali mengundang polemik. Kali…

Featured-Image
Portal Jalan Simpang Adhyaksa, Kelurahan Sungai Miai yang ditutup belakangan waktu ini. Gambar diambil pada Rabu 10 Juli. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Dampak rekayasa lalu lintas karena pembangunan Jembatan Alalak I kembali mengundang polemik.

Kali ini masalahnya berasal bukan dari portal Jembatan Alalak II, melainkan dari Jalan Cemara Ujung atau tepatnya di Jalan Simpang Adhyaksa, Kelurahan Sungai Miai.

Tampak jalan alternatif untuk menuju Jalan Adhyaksa tersebut ditutup dengan menggunakan portal besi beserta larangan melintas.

Dari situlah timbulnya perbedaan persepsi antara Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin dan warga Jalan Simpang Adhyaksa RT 06, RW 03.

Kepala Dishub Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik menerangkan niat hati memberlakukan Jalan Simpang Adhyaksa menjadi jalur alternatif untuk mencegah kemacetan.

Demikian tidak lain sebagai salah satu cara dari penutupan ruas jalan penghubung Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala (Batola) dikerjakan selama dua tahun.

Namun, hal itu rupanya tidak mendapat respon positif dari warga.

Makanya warga berbondong-bondong menutup jalur alternatif itu agar tidak bisa dilalui baik pengendara dari Jalan Cemara Ujung maupun Adhyaksa.

“Bukan kami yang menutup jalan itu, melainkan warga Kompleks sana,” terangnya saat dihubungi bakabar.com, Rabu (10/7).

Ichwan menerangkan Jalan Simpang Adhyaksa tersebut merupakan wewenang Kota Banjarmasin dalam pengelolaan dan perbaikannya.

Oleh karena, warga tidak mempunyai wewenang dalam menutup jalan itu sehingga menimbulkan keresahan dari masyarakat yang ingin melalui.

“Hari ini sudah kami surati warga Jalan Simpang Adhyaksa RT 06 bahwa jalan itu tidak boleh ditutup,” bebernya.

Namun keterangan dari Dishub itu dibantah olah sekelompok warga Jalan Simpang Adhyaksa.

Mereka saat dijumpai bakabar.com sepakat bahwa jalan ini ditutup sendiri oleh petugas Dishub.

Sebab kata warga, Dishub merasa kesal karena Jalan Simpang Adhyaksa itu fungsinya disalahgunakan oleh penguna jalan.

Secara umum, jalan itu hanya menampung pengendara dari Jalan Cemara Ujung. Namun pengendara dari Jalan Adhyaksa juga ikut melaluinya.

“Karena itulah sering terjadi kemacetan di sini, makanya Dishub turun untuk menutup langsung, bukan dari kami,” katanya.

Sudah sekitar 1 pekan tutupnya jalur lalu lintas itu. Demikian membuat lalu lintas Jalan Kompleks itu tidak macet seperti biasanya saat masih dibuka.

Namun para pengguna jalan yang ingin melalui jalan itu, terpaksa harus putar balik karena ada portal besi penutup.

Baca Juga: Dishub Banjarmasin Kesal, Larangan Naik di Atas Atap Kelotok Diacuhkan

Baca Juga: ASN Dishub Tanah Laut Jual Sabu

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner