bakabar.com, BANJARMASIN – Nilai ekspor melalui pelabuhan di Kalimantan Selatan per Mei 2019 mencapai US$690,55 juta.
Dibandingkan ekspor April 2019 yang mencapai US$669,70 juta, maka naik 3,11 persen.
Kemudian, naik sekitar 0,26 persen dibandingkan dengan nilai ekspor Mei 2018 yang mencapai US$688,74 juta.
Adapun salah satu pemicu terjadinya kenaikan ekspor di Kalsel pada kwartal1 2019, dikarenakan imbas dari adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi China.
Mengingat, pada kwartal1 2019pertumbuhan ekonomi China sebesar 6,4 persen.
“Pertumbuhan ini diikuti oleh peningkatan produksi industri yang naik sebesar 8,5 persen,” ucap Ekonom Kalimantan Selatan, Mochammad Zainul kepadabakabar.com, Sabtu (29/6) pagi.
Adapun, kelompok komoditas barang berdasarkan HS 2 dijit yang paling banyak diekspor adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$623,75 juta dan negara tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok dengan nilai US$242,05 juta.
Dengan adanya kenaikan disektor produksi industri, kata dia, maka kebutuhan akan sumber energi juga semakin meningkat.
Terlebih, Indonesia sebagai salah satu negara penyuplai batu bara terbesar di China.
“Selamat secara otomatis akan terkena imbasnya dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi cina tersebut,” pungkas Dosen Uniska Banjarmasin ini.
Meminjam data Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan, neraca perdagangan ekspor impor Kalimantan Selatan bulan Mei 2019 surplus US$599,50 juta. Lebih besar daripada neraca perdagangan ekspor impor Kalimantan Selatan bulan lalu yang surplus US$544,80 juta.
Baca Juga: April, Volume Kontainer di Trisakti Banjarmasin Naik Tipis
Baca Juga: Futuria Inovasi Telkomsigma Kenalkan Budaya Indonesia di Era Digital
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Syarif
