Nasional

Intip Kesaksian Korban Selamat Kebakaran Pabrik Korek Api

apahabar.com, JAKARTA – Sebanyak 30 orang tewas dalam kebakaran pabrik korek api di Jalan T Amir,…

Featured-Image
Sebuah pabrik mancis di Jalan T Amir Hamzah, Desa Sambirejo, Binjai, Sumatera Utara, terbakar, Jumat siang. Foto-Istimewa

bakabar.com, JAKARTA – Sebanyak 30 orang tewas dalam kebakaran pabrik korek api di Jalan T Amir, Hamzah, Desa Sambirejo, Binjai, Sumatera Utara, Jumat (21/6) siang tadi. Dari puluhan pekerja yang tewas, empat di antaranya anak-anak.

Sejauh ini ada empat pekerja selamat. Mereka masih mengalami trauma dan belum bisa menahan isak tangis. Yakni, Pipit (29), Ayu Anita Sari (29), Ariyani (30), dan Nurasiyah (24).

Kepada polisi, korban Pipit kemudian mengatakan kebakaran terjadi saat jam makan siang. Ia sendiri selamat lantaran keluar makan siang. Karena masih syok, tak banyak yang bisa digali dari Pipit.

“Jam istirahat anaknya, kan, datang. Aduh, blank ini aku, Bang,” katanya di depan penyidik polisi, dikutip bakabar.com dari Kompas.com, sore tadi.

Tak lama setelah ia keluar untuk makan siang, terdengar suara ledakan dari arah pabrik korek api (mancis) tempat ia bekerja. Api langsung berkobar hebat dan membumbung tinggi di atas atap pabrik.

“Kawanku, kawanku, semua habis. Mana semua kawanku itu di dalam. Semua kawanku habis,” katanya dengan derai air mata yang tak kuasa dibendungnya.

“Aku pikir tiga kawan ini, yang tiga ini masih di dalam, semua habis kawanku. Cuma berempat kami yang selamat,” sambung dia lagi. “Tadi keluar dari pintu belakang, kami mau makan siang,” katanya perempuan yang telah bekerja selama delapan tahun di pabrik mancis ini.

Empat korban anak Pipit menyebutkan, dalam kejadian ini ada empat anak kecil yang biasa dibawa orangtuanya bekerja turut menjadi korban.

Dengan demikian, ada 30 orang korban terbakarnya pabrik mancis ini. Semuanya meninggal lantaran ruangan pabrik terkunci. Pekerja yang selamat lainnya, Nuraisyah, masih tak kuasa menahan isak tangis.

Dia terus bersandar di dinding dan menangis meraung-raung didampingi keluarganya.

Sementara berdasarkan penuturan saksi mata bernama Ani, ada pekerja yang selamat dari kejadian nahas tersebut saat keluar jam makan siang.

Ani mengatakan, suara ledakan terdengar seperti ban pecah diawali dari belakang rumah permanen yang dijadikan tempat merakit mancis.

Informasi dihimpun dari lokasi kebakaran, puluhan jenazah menumpuk di dalam satu ruangan. Selain itu, ada beberapa jenazah yang ditemukan di ruangan seperti kamar-kamar lainnya, ruang utama gedung pabrik.

Baca Juga: Alasan Kaltim Jadi Calon Kuat Ibu Kota versi Pemprov

Baca Juga: BW Tak Hadiri Sidang Keempat Sengketa Pilpres

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner