Kalsel

Dinkes Ingatkan Calon Jemaah Haji Perhatikan Kesehatan

apahabar.com, BANJARMASIN – Mengingat adanya tambahan kloter untuk jamaah haji di Kalimantan Selatan, dimana sebagian besar…

Featured-Image
Jemaah Haji Kalsel wajib memperhatikan kesehatan saat berada di Tanah Suci. Foto-Okezone.com

bakabar.com, BANJARMASIN - Mengingat adanya tambahan kloter untuk jamaah haji di Kalimantan Selatan, dimana sebagian besar diprioritaskan untuk lansia. Dinas Kesehatan Kalsel mengimbau kepada calon jemaah haji untuk memperhatikan kesehatan, baik saat tahap pra hingga pasca pelaksaan haji nantinya.

"Pemerintah pusat maupun daerah berharap bahwa jemaah haji kita sebelum berangkat hingga datang nanti tetap dalam kondisi sehat," ujar Kepala Seksi Surveilans Imunisasi, Dr Sri Wahyuni kepadabakabar.com.

Terlebih kondisi cuaca di daerah asal dan Tanah Suci nantinya akan berbeda, Dr Sri memberikan kiat-kiat kepada CJH untuk menghadapi perubahan suhu yang ekstrem.

"Jemaah harus tahu disana suhunya bisa panas sekali atau dingin sekali. Yang pertama adalah gunakan masker, kedua jangan sampai kekurangan cairan, dan ketiga adalah PHBS atau perilaku hidup bersih dan sehat., serta makan makanan yang bergizi," pesannya.

Dari data haji 2019 yang disebutkannya, ada dua jenis yaitu jamaah haji regular dan jemaah khusus (ONH Plus). Jamaah regular berjumlah 3831 orang, lalu mendapatkan satu kloter tambahan sebanyak 324 kursi sehingga totalnya adalah 4155 orang. lalu untuk Haji Plus ada sebanyak 825 orang. sehingga total keseluruhan adalah 4980 orang.

13 Kloter dari Kalsel akan mendapat pembinaan kesehatan oleh 13 orang dokter dan 26 perawat. Kemudian 6 Kloter dari kalteng mendapat pembinaan kesehatan oleh 6 dokter dengan 12 perawat. Total semua petugas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) adalah 39 dari Kalsel dan 18 dari Kalteng.

Pembinaan kesehatan terbagi menjadi pemeriksaan penyakit menular dan tidak menular. Untuk penyakit tidak menular, ia menyebutkan data jemaah yang memiliki resiko tinggi sebanyak 67 persen.

"dia akan dibina dengan konseling tentang penanganan penyakit tersebut, minum obat secara teratur dan diharapkan walaupun dia mempunyai riwayat penyakit tidak menular tetapi dia tidak terjadi komplikasi," ungkapnya.

Lima penyakit dengan resiko tertinggi yaitu

  1. Hiperkolesterol , 42 persen
  2. Hipertensi, 35 Persen
  3. Lansia, 17,47 Persen
  4. Diabetes Melitus atau Kencing manis, 10,29 Persen
  5. Jantung, 7,9 persen

Baca Juga:Jalan Gubernur Soebarjo Belum Ada Tanda Perbaikan

Baca Juga: Dinas Kesehatan Pastikan Jamaah Haji Telah Istitoah

Reporter: AHC09
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner