Kalsel

Bangunan Jadi Biang Kerok Genangan Air di Sentra Antasari

apahabar.com, BANJARMASIN – Keluhan warga terkait genangan air yang mencapai mata kaki di depan kawasan Sentra…

Featured-Image
Kondisi Jalan Antasari, Kota Banjarmasin pascahujan lebat mengguyur. apahabar.com/Riyad

bakabar.com, BANJARMASIN – Keluhan warga terkait genangan air yang mencapai mata kaki di depan kawasan Sentra Antasari ditanggapi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Banjarmasin.

Disebutkan, semestinya genangan air akan optimal bila pengalirannya ke arah Sungai Kelayan dan Sungai Pekapuran.

Baca Juga: Hujan Lebat, Warga Jalan Antasari Keluhkan Banjir Setinggi Mata Kaki

“Sungai Kelayan sudah pernah dikeruk pada 2010 dan 2013. Sedangkan sungai Pekapuran dikeruk pada 2014,” ujar Kabid Sungai Dinas PUPR Banjarmasin, Tony kepada bakabar.com, Jumat (21/6) siang.

Akan tetapi, pengerukan di dua sungai tersebut tidak bisa maksimal karena masih banyaknya bangunan yang berdiri di bantaran sungai.

“Kalau dikeruk terlalu dalam, bisa menyebabkan rumah-rumah di sekitarnya roboh,”katanya.

Maka dari itu, sekarang pihaknya, masih menunggu pembebasan lahan di sekitar sungai pada tahun ini.

“Kalau sudah terlaksana, maka kami akan melakukan pengerukan dengan maksimal,” ujarnya.

Dikatakannya, Sungai Kelayan memang sangat vital untuk mengurangi genangan di kawasan permukiman sekitar, bahkan hingga di kawasan Pemurus.

Karena, Sungai Kelayan adalah hilirnya dari Sungai Pemurus. Yang melalui Sungai Guring, terus melalui Sungai Antasan Segara dan Sungai Pekapuran Baru, baru sampai di Sungai Kelayan.

“Jadi kalau Sungai Kelayan bermasalah, maka kawasan Beruntung Jaya, Banjar Indah, Bumi Mas, dan lain-lain, juga akan ikut bermasalah,” ungkapanya.

Soal pembebasan lahan sendiri, kata Tony, tahap sosialisasi sudah berjalan. Anggarannya, kata dia, sudah ada di Dinas Permukiman dan Perumahan.

Masih terkait genangan, saluran drainase yang tak berfungsi dengan baik juga jadi catatan. Pengerukan drainase sudah dilakukan sepekan terakhir selama Ramadan kemarin.

“Biasanya kami keruk paling lambat sekali dalam dua bulan,” tutur Kabid Drainase Dinas PUPR Banjarmasin, Rusidah.

Baca Juga: Giliran Normalisasi Sungai Balasung

Reporter: AHC07
Editor: Fariz F



Komentar
Banner
Banner