bakabar.com, MARABAHAN – Proses pencarian Atak Diang Barito Kuala 2019 sudah dimulai. Diawali dengan audisi sesi pertama yang dilangsungkan di Aula Selidah, Rabu (26/06/2019).
Dimulai pukul 08.00 Wita, audisi sesi pertama diikuti 30 calon Diang dan 13 calon Atak. Diawali tes tertulis yang menyajikan soal-soal pengetahuan umum.
Sekitar satu jam berselang, semua kontestan mendapatkan pembekalan dari Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Budaya Pariwisata (Disporabudpar) Batola, Gusti Ruspandi, serta Ketua Tim Penggerak PKK, Hj Saraswati Dwi Putranti Rahmadian Noor.
Kemudian sejak pukul 10.00 hingga 17.00 Wita, audisi dilanjutkan wawancara dengan tema-tema pariwisata, budaya, pemerintahan, pengetahuan umum, keorganisasian dan public speaking.
Satu per satu kontestan diberi pertanyaan dari enam juri sesuai bidang masing-masing. Mereka adalah Drs Muklis Saman, Hasbian Noor SSTP, Tajudinnoor SPd, Helda dan Novi Shahidatul Sabrina.
Hingga prosesi wawancara berakhir, semua kontestan dapat menyelesaikan dengan baik. Seandainya terkendala di salah satu bidang, mereka dapat menutupi kekurangan di bidang lain.
“Saya sempat kesulitan menjawab wawancara pengetahuan umum. Alhamdulillah bidang lain berlangsung lancar,” papar Zahira Salsabila, salah seorang peserta audisi perwakilan Alalak.
“Banyak kesan selama proses audisi, selain menambah kepercayaan diri, pengetahuan dan teman baru. Sebagai generasi muda, kami bertanggungjawab mengembangkan dan mengembangkan budaya maupun pariwisata Batola,” imbuh mahasiswi semester akhir Politeknik Negeri Banjarmasin ini.
Sementara peserta audisi dari Tabunganen, Aprido, juga dengan mulus melewati audisi sesi pertama. Terdapat motivasi khusus yang dibawa Aprido dalam audisi Atak Diang 2019.
“Sebagai perwakilan dari kecamatan paling ujung, saya ingin menunjukkan kalau Tabunganen juga memiliki potensi,” papar alumni SMAN 1 Tabunganen ini.
“Saya berharap bisa menyelesaikan dengan baik semua proses audisi,” tambah pria yang lolos masuk Poliban melalui jalur prestasi tersebut.
Selanjutnya dalam sesi kedua audisi, Kamis (27/06/2019), setiap peserta diwajibkan memaparkan objek-objek wisata unggulan di Bumi Selidah.
Di antaranya Jembatan Rumpiyang, wisata susur sungai dan Kubah Syekh Muhammad Abdusamad bin Mufti H Jamaludin bin Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.
Dari hasil audisi tersebut, juri hanya mengambil 20 pasang calon Atak Diang terbaik untuk memasuki karantina yang berlangsung 20 hingga 23 Juli 2019.
“Sebenarnya kami menginginkan audisi Atak Diang 2019 diikuti total 50 peserta. Oleh karena itu, kami berharap partisipasi pemuda-pemudi dari Batola dalam penyelenggaraan berikutnya,” papar Rosida Watty, Kabid Pariwisata Disporabudpar Batola.
“Melalui kompetisi ini, mereka berkesempatan menambah wawasan, sekaligus mempromosikan kabupaten sendiri,” tandasnya.
Baca Juga: Lurah Jalan Bareng Wali Kota, Dua Warga Terdampak Belum Diganti Rugi
Baca Juga: Danrem 101/Antasari Bangga dengan HST
Reporter: AHC13
Editor: Syarif