bakabar.com, BANJARMASIN – Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan diri Forum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalsel berdemo di depan kantor KPU Kalsel, Jalan Ahmad Yani, Km 3,5, Banjarmasin Timur Kamis (9/5) sore.
Aksi sempat diwarnai aksi saling dorong dengan polisi. Mereka hadir mengenakan almamater berbagai universitas dan perguruan tinggi Kalsel.
Pantauan bakabar.com, massa meminta agar KPU memberikan tali asih atau santunan kepada ratusan KPPS yang meninggal di penjuru tanah air.
“Tolong petugas KPPS Kalsel yang meninggal harap diberikan santunan. Karena mereka mempunyai keluarga dan ahli waris. Ini sangat memalukan karena tidak ada yang memberikan tali asih,” ujar Koordinator Lapangan M Ghulam Reza.
Baca Juga: Demo di KPU Kalsel Diwarnai Aksi Saling Dorong
Mahasiswa asal Uniska ini mengatakan para pejuang demokrasi yang gugur mesti mendapat santunan yang layak. Namun kenyataan, sampai kali ini tidak ada satu pun santunan dari pihak penyelenggara KPU.
Selain itu, mereka juga meminta KPU untuk bersikap adil, dan jujur menyikapi isu kecurangan dalam pemilu serentak 2019.
“Kami juga menuntut agar pemilu menjaga demokrasi. Jurdil dan bersih. Hentikan (dugaan) kecurangan yang dilakukan KPU. Kita tak memihak siapa-siapa, tapi kita mau jurdil siapa lagi yang kita minta selain Bawaslu,” paparnya.
Menanggapi itu, Komisioner KPU Kalsel, Edy Ariansyah telah menentukan besaran santunan untuk KPPP meninggal, sakit dan dalam perawatan karena melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan ini.
Bahkan ia mengungkapkan bahwa pemilu serentak kali ini tidak ada kecurangan apapun. KPU, Bawaslu dan DKPP berjuang bersama sama untuk mengawal pesta demokrasi bersih dan jujur.
Aksi demonstrasi sejumlah mahasiswa yang hendak menuju kantor KPU Kalsel di Jalan Ahmad Yani, Km 3,5, Banjarmasin Timur Kamis (9/5) diwarnai aksi saling dorong. Mereka sempat tertahan di tengah perjalanan. Sampai berita ini diturunkan, puluhan mahasiswa itu harus berhadapan dengan barikade polisi.
Lantas, sejumlah mahasiswa memilih teriak ingin masuk kepada sejumlah polisi yang berjaga. Tak mau kalah, polisi terus menekan massa menjauh dari beberapa langkah ke belakang.
Salah satu orator massa mengatakan mereka hanya ingin bergerak menuju kantor KPU untuk melakukan diskusi bersama penyelenggara pemilu itu.
"Kita hanya ingin ke kantor KPU untuk menyampaikan aspirasi kami, biarkan kami lewat," kata dia.
Beruntung, Komisioner KPU Kalsel Edy Ariansyah datang memenuhi panggilan mahasiswa mampu meredam situasi yang mulai panas.
Baca Juga: Terkait Penetapan Tersangka Bachtiar Nasir, Ahli Hukum: Bukan Kriminalisasi Selama Ada Bukti
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz F