Tak Berkategori

Keinginan Pemkab HST Bongkar Jamban Terbentur Budaya Warga

apahabar.com, BARABAI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Tengah (HST) siap membongkar jamban (tempat buang air…

Featured-Image
Salah satu jamban yang ada di sungai Hulu Sungai Tengah. Foto-apahabar.com/Ahc11.

bakabar.com, BARABAI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Tengah (HST) siap membongkar jamban (tempat buang air besar/kecil, red) yang berada di aliran sungai Hantakan dan Batang Alai. Sekali pun pada pelaksanaannya ada yang mengkritik.

Rencananya pembongkaran tersebut dilakukan Jumat (03/05/2019) pagi. “Tahap pertama dari Jalan Perintis Kemerdekaan (belakang rumah dinas bupati) sampai Jembatan Sulaha.

Hanya jambannya yang kita bersihkan, lantingnya tidak,” kata Bupati HST, Drs Chairansyah saat ditemui di Pendopo selepas pelantikan pejabat eselon II, Kamis (2/5) sore.

Ia mengakui kendala dihadapi yakni budaya warga yang terbiasa menggunakan jamban, karena selama ini dianggap lebih praktis. “Kita sosialisasikan, agar budaya dan kebiasaan masyarakat hidup sehat. Kita berikan solusi, kita buatkan fasilitas umum di atas wc,” papar Chairansyah.

Baca Juga: Elpiji 3 Kg Langka Lagi di Banjarbaru !

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan, Muhammad Yani mengatakan, tujuan sterilisasi jamban dari sungai untuk mencegah penyakit kolera, disentris dan hal lainnya.

Ia mengasumsikan berapa bakteri yang terendap di bawah jika di pakai setiap hari.
“Jika ada 1000 jamban dipakai oleh 10 orang se hari, maka 10.000 orang yang memakai jamban. (Padahal) 1 gram kotoran itu ada sekitar 2000 e coli (bakteri). Jadi 1 orang menghasilkan 200 gram e coli, maka hampir 1 miliar e coli masuk ke sungai,” urai Yani.

Namun, kata Yani, jika debit air tinggi itu tidak masalah. Namun jika sebaliknya, maka dampaknya yang dikhawatirkan. “Tapi kalau sudah di atas 2000-3000 ppm maka itu penyakit,” sebut Yani.

Lantas bagaimana tanggapan warga? Utuh misalnya. Ia tida ada masalah dengan pembongkaran jamban dekat kediamannya. Namun menurutnya, kalau ingin melakukan pemberishan harus dari daerah atas.

“Lebih baiknya dari atas lah, di hulu sungai itu kan banyak jambannya. Mengapa tidak dari sana,” saran Utuh saat ditemui bakabar.com.

Baca Juga: Pergeseran Pejabat Eselon II di HST, Begini Kata Bupati

Reporter: Ahc 11
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner