Tak Berkategori

Hipmikindo Kalsel Tuding Pembatasan Penggunaan Media Sosial Rugikan UMKM

apahabar.com, BANJARMASIN – Dewan Pengurus Wilayah (DPD) Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (Hipmikindo) Kalimantan Selatan…

Featured-Image
Pembatasan penggunaan media sosial. Foto-Net

bakabar.com, BANJARMASIN – Dewan Pengurus Wilayah (DPD) Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (Hipmikindo) Kalimantan Selatan (Kalsel) menilai pembatasan penggunaan media sosial oleh pemerintah sangatmerugikan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Banua.

“Ini sungguh sangat merugikan. Lantaran menyangkut penjualan secara online. Pastinya sangat mengganggu, karena kan kita upload foto barang atau makanan yang dijual di bulan Ramadhan. ini sangat merugikan sekali,” ucap Wakil Ketua DPD Hipmikindo Kalsel, Wahidah kepadabakabar.com, Sabtu (25/5) siang.

Baca Juga: Belum Terima THR, Adukan Perusahaan ke Disnakertrans Kalsel

Pembatasan penggunaan media sosial, kata dia, secara otomatis mengakibatkan penghasilan pelaku UMKM yang memasarkan produk melalui online sangat menurun. Namun, tak berpengaruh bagiyang memasarkan produk secara offline.

Penurunan bisa mencapai 30-50 persen. Misalnya, penjualan produk kuliner seperti kue lebaran mengalami penjualan sekitar 50 persen. Kecuali yang sudah jauh hari mengadakan transaksi jual beli.

“Sebelum adanya pembatasan media sosial pendapatan di sektor kuliner bisamencapai Rp500 ribu ke atas dan tergantung gencar atau tidaknya promo dan barang bernilai lebih,” cetusnya.

Baca Juga: Kebutuhan Listrik Kalsel Meningkat, Dewan Godok Raperda

Begitu pula dengan produk pashion yang mengalami penurunan mencapai 40 persen dibandingkan hari sebelumnya dimana tak ada pembatasan penggunaan media sosial.

“Kalkulasikan saja, biasanya memperoleh100 persen, terus mengalami penurunan sampai 40 persen. Ya seperti itulah,” sebutnya.

Ironisnya, tegas dia, terdapat barang pelaku UMKM yang tertumpuk. Terlebih, apabila sampai berbulan-bulan, sehingga pilihan terakhir yakni dijual dengan harga murah. Apalagi, barang dagangan seperti kuliner.

Baca Juga: Istri Gusdur Berharap Intan Martapura Jadi No 1 di Dunia

“Ya jual murah saja, syukur-syukur balik modal,” tegasnya.

Ia berharap agar media sosial segera pulih 100 persen, agar pelaku UMKM bisa terbantu dalam proses pemasaran produk. Dengan tujuan, stabilitas ekonomi di Kalimantan Selatan.

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner